Qia (Sylvia Fully) harus menjalani kehidupan yang berat sedari kecil. Ditinggal sang ayah dan melihat dengan mata kepalanya sendiri ibunya tewas terbunuh karena melakukan perzinahan. Inilah awal kisah memilukan Qia di film Harim di Tanah Haram.
Belasan tahun kemudian, Qia yang dibesarkan Kyai Kahar (Wawan Wanisar) menjadi seorang ustazah di pesantren miliknya. Wajah cantiknya memikat banyak pria termasuk seorang donatur pesantren kaya raya Basri (Billy Boedjanger) yang kemudian menikahinya.
Disinilah petaka bagi Qia dimulai. Basri yang ramah ternyata menyimpan sisi gelap dalam hidupnya dan Qia harus terjebak di dalamnya. Basri ternyata sudah menikah dan sudah memiliki dua istri. Saudagar kaya raya itu juga tak segan-segan memukul dan menganiaya Qia.
Tak kuat menghadapi semua itu, Qia kabur dan dia bertemu seorang pengusaha dari Jakarta, Farida (Cahya Kamila) yang menyelamatkannya. Tapi, ternyata Farida bukan dewa penolong Qia, melainkan Azzam (Irwansyah) yang menariknya dari dunia hitam prostitusi.
Diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Abu Hamzah, film berdurasi 114 menit menyimpan plot twist bertubi-tubi yang bakal memberi kejutan bagi penonton. Paling mengejutkan tentu saja kejutan dari ayah Qia di penghujung film yang diperankan aktor gaek Tio Pakusadewo.
Perjalanan hidup Qia pun tak ubahnya roller coaster. Dari seorang anak yang terlantar, dia tumbuh menjadi muslimah panutan. Sayang, nasib membawanya ke dunia kegelapan dan terjebak di dunia prostitusi. Lebih mengenaskan, dia diagnosa menderita kanker.
Tapi, seburuk apapun hidup manusia. Perjalanan Qia menjadi gambaran takdir yang sudah digariskan Tuhan. Sehina apapun dia di mata manusia, Allah mengangkat derajatnya kembali dan menginjakkan kaki di Tanah Suci dan bertemu cinta sejatinya.
Kisah Qia ini dapat Anda saksikan di TrueID. Anda tak perlu berlangganan untuk bisa menontonnya hingga tuntas. (Tya)