Karina yang diperankan Revalina S Temat, psikiater yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana dalam film Oo Nina Bobo, tak pernah menyangka lagu anak-anak Nina Bobo membawa petaka bagi hidupnya. Meski sudah diingatkan Ryan Saputra, anak yang sedang diterapinya, dia nekat menyanyikan lagu itu hingga sosok roh jahat membuat hidup Karina berubah.
Film Oo Nina Bobo yang bisa disaksikan di TrueID tanpa berlangganan menjadi gambaran bahwa lagu yang biasa dinyanyikan di masyarakat itu memiliki sisi gelap. Lagu ini ditulis dalam sejarah, lahir di zaman penjajahan Belanda. Namun, bagaimanakah asal usul sebenarnya lagu tersebut? Berikut TrueID merangkumnya untuk Kamu.
1. Lagu Nina Bobo dikenal sejak zaman penjajahan Belanda dan memiliki irama musik keroncong berdasarkan catatan sejarah.
Adalah Anneke Grönloh dan Wieteke van Dort yang mempopulerkan lagu ini, tak hanya di Indonesia tapi juga di Belanda. Grönloh merupakan penyanyi Belanda kelahiran Indonesia yang di masa jayanya, tak hanya dikenal di Indonesia tapi juga di Malaysia dan Singapura lewat lagu Bengawan Solo dan Burung Kakak Tua.
2. Helenina Mustika Van Rodjnik, nama ini melekat sebagai salah satu versi lahirnya lagu Nina Bobo.
Helenina Mustika Van Rodjnik adalah anak blasteran Indonesia-Belanda yang lahir pada 1871. Ibunya Mustika, penari dari Jawa, sementara ayahnya, kapten Belanda, Van Rodjnik. Sejak bayi Helenina susah tidur dan selalu menangis namun dia bisa pulas tidur jika ibunya bersenandung Nina Bobo. Namun, kemudian Helenina sakit keras dan meninggal pada tahun 1878 di usia enam tahun. Sepeninggalan sang anak, sang ibu dan sang ayah dihantui suara anak kecil yang minta dinyanyikan lagu Nina Bobo.
3. Kisah tragis Nina Mijk menjadi versi lain lahirnya lagu Nina Bobo.
Nina seorang anak dari keluarga musisi asal Belanda yang mengembangkan karir di Indonesia. Satu malam, Nina tiba-tiba berubah seperti orang kerasukan saat hujan deras dan badai melanda daerah rumahnya. Sejak saat itu Nina sering melukai dirinya hingga akhirnya dikurung di dalam kamarnya.
Tak kuat menyaksikan penderitaan anaknya, sang ayah memutuskan kembali ke Belanda, begitu juga para pembantu rumah. Sang ibu tetap setia mendampingi Nina hingga satu malam, Nina tidak mengamuk dan ibunya memberanikan diri masuk ke dalam kamar.
Tragis, dia melihat anaknya normal seperti sedia kala tapi dalam keadaan fisik yang berantakan. Nina meminta sang ibu menyanyikan lagu pengantar tidur karena dia mengaku lelah dan ingin istirahat. Lagu Nina Bobo itu dinyanyikan sang ibu hingga Nina tertidur pulas dan tak pernah bangun lagi. (Tya)