Doni (Meki Lamusu) berniat membuat video porno tanpa sepengetahuan pacarnya Maya (Amor Rizuka) di sebuah vila tua untuk dijual ke seorang produser. Tak disangka video foreplay mereka justru menjadi pemicu maut bagi siapapun yang menonton. Inilah garis besar film Video Maut karya George Hutabarat yang bisa Anda saksikan hingga tuntas tanpa berlangganan di TrueID.
Sebagai film bergenre horor, kisah rumah tua berhantu bukan hal baru. Beberapa film kerap mengangkat kisah seperti ini, sebut saja film Pengabdi Setan, Pohon Keramat dan yang lainnya. Hanya alur yang membedakan setiap film yang pernah ditorehkan para sineas Indonesia.
Namun, menonton film Video Maut yang rilis di 2016, Kamu akan menemukan banyak kejanggalan yang menggelitik. Bagi yang pernah menontonnya kejanggalan ini akan sedikit mengusik keasyikan menonton. Apa saja itu, berikut TrueID merangkumnya untuk Anda.
1. Menyewa villa di pedalaman, Doni dan Maya serta dua temannya, Frans dan Nita tiba di villa, namun tidak ada penjaga vila yang menyambut mereka. Sampai akhir film pun tidak ada satu pun orang yang mengurus rumah.
2. Nita tewas tertembus kayu besar saat hantu mengendalikan kemudi mobil hingga kepalanya tertembus kayu dari pohon besar. Anehnya, kaca depan mobil tempat Nita tidak pecah dan saat pertama kali pintu mobil di bagian Nita dibuka, kayu yang menancap di dahi Nita sudah hilang.
3. Seorang polisi kriminal, Vira melihat langsung tempat insiden yang menimpa Frans dan Nita dan dari jejak mobil di tanah basah, dia sudah bisa menebak jika mobil dua kali menabrak pohon. Gokil! Sehebat itukah?
4. Polisi perempuan, Anggita memeriksa handphone Nita yang terkunci dalam sebuah deretan layar komputer besar berisi tulisan berwarna hijau dan putih seperti kode-kode. Tulisan apakah? Coding?
5. Anggita tewas tertancap paku sepanjang lebih 10 cm. Kira-kira paku apa yang dibiarkan terbengkalai dan membahayakan itu terpasang di kantor polisi?
6. Vira mengatakan kepada dokter yang merawat Maya di rumah sakit jiwa, mungkin saja pasiennya pura-pura gila agar terlepas dari jerat hukum atas kasus Frans dan Nita. Kok bisa polisi menganalisa tanpa bukti sama dokter yang baru dikenalnya?
7. Dokter yang merawat Maya menyebut dia gila, padahal kasus yang dialaminya baru terjadi belum satu hari dan sehari sebelumnya Maya dalam keadaan normal. Satu hari, dokter sudah bisa mengatakan pasien gila?
8. Polisi Vira mengungkapkan fakta tentang kematian lain akibat video yang sama seperti yang dikirim ke handphone Nita kepada dokter yang merawat Maya. Fakta hukum kok disebarkan ke orang lain yang tidak memiliki wewenang.
9. Enam orang menginap di vila tempat Maya dan Doni sebelumnya menginap untuk membuat film, tapi aneh tidak ada crew seperti kameramen dan lain-lain menyertai mereka.
10. Alvin, produser yang sebelumnya di kontak Doni untuk video pornonya membiayai film terbaru di vila tempatnya terbunuh, satu bulan kemudian. Bingung juga, ada tulisan satu bulan kemudian dalam film, tapi dialog Letnan Vira selanjutnya kian membingungkan.
11. Letnan Vira tidak konsisten soal waktu. Dia mengatakan Doni hilang beberapa hari ini, sementara dia menyebut pembunuhan Frans dan Nita kemarin malam, padahal kejadian Maya dan Doni bersamaan.
12. Sedikit membingungkan soal bu Ratri pemilik villa yang terbunuh bersama anaknya. Villa diceritakan ada di Puncak, Bogor, Jawa Barat, tapi si ibu berlogat Jawa dan kerap menembangkan Lingsir Wengi. Mungkin warga pindahan kali ya?
13. Mungkin bu Ratri lupa dia habis dibekap suaminya hingga tewas dan matanya melotot, tapi dia masih tetap bernapas normal.
14. Raga terjatuh dari lantai dua rumah karena dihempaskan hantu Ratri. Anehnya, saat jatuh ke lantai darah membuncah ke mulutnya dan menciprat kaca. Kaca yang mungkin jadi pelindung kamera film karena tidak ada kamera di samping dia jatuh.
15. Dari awal digambarkan vila disebut berada di tempat terpencil dan tidak ada di desa di sana, tapi saat polisi Vira dan dokter datang menghampiri villa, ada deretan tembok besar dengan bangunan di belakangnya. (Tya)