Film Deadstock karya sineas Thailand menceritakan kisah perjuangan seorang remaja yang tumbuh dan terbentuk karena lingkungan sekitarnya. Obsesinya terhadap benda antik dan barang bekas membuat dia melupakan orang yang paling ia cintai.
Loh (Dan Aaron Ramnarong) adalah remaja itu. Dibesarkan neneknya di daerah pinggiran kota, Loh yang masih sekolah bekerja sambilan dengan membantu Sakda (Sheeva Lapintungsutthi), seorang bos pemilik gerai barang antik di daerahnya.
Di saat membantu Sakda inilah, Loh kemudian bertemu Anne (Vasu Peumsakunthai) yang bekerja sebagai asisten di gerai tato. Gaya retro Anne yang berpakaian ala Marilyn Monroe dan wajah cantiknya membuat Loh jatuh cinta. Dan, tak lama mereka kemudian berpacaran.
Di sisi lain, Loh mulai terobsesi dengan barang antik dan barang bekas yang dianggap akan memiliki nilai tinggi satu waktu nanti. Maklum saja, dia hidup di lingkungan itu dan kenal bos barang bekas yang sukses menjadi jutawan.
Sementara itu, Anne hamil. Dia menunggu tiga bulan untuk memberitahu Loh atas kehamilannya itu. Anne sendiri memilih pindah bersama Loh karena takut kehamilannya diketahui sang ibu.
Loh yang terobsesi dengan ambisinya lupa akan Anne. Di titik ini, Loh merasa frustasi karena tak bisa mengendalikan situasi. Mimpinya ingin sukses dari barang yang dikumpulkannya seperti jauh panggang dari api. Sementara Anne akhirnya memilih kembali ke rumah ibunya.
Situasi buruk terjadi. Loh melakukan penipuan dan Sakda membantunya keluar dari masalah dengan syarat yang berbahaya. Dan ternyata Sakda adalah anggota gangster yang sedang terlibat pertempuran.
Menonton Deadstock awalnya akan sedikit membosankan. Tapi, ada makna begitu mendalam di film ini yang bisa jadi pelajaran terutama bagi pasangan muda. Apalagi jika menonton akhir kisah film ini, Kamu akan mendapatkan kejutan. Film yang menggunakan alur flashback ini juga membawa kita ke memori era 90-an.
Tertarik menonton filmnya? Simak film yang menginspirasi ini tanpa berlangganan di TrueID. (Tya)