Baru rilis dua episode pada Sabtu (18/12), drama yang dibintangi Jisoo BLACKPINK dan aktor Jung Hae-in, ‘Snowdrop’ terancam stop tayang. Kisah dalam drama yang berlatar belakang sejarah pergerakan demokrasi pada 1987 itu dianggap publik Korea Selatan menyimpang dari sejarah.
Sebelum tayang dan masih dalam bentuk sinopsis, pada awal tahun ini “Snowdrop” sudah mendapat penentangan dari banyak pihak. Namun, pihak JTBC membela diri jika mereka tidak melakukan pengaburan sejarah dalam drama ini.
Kini gerakan menghentikan tayangan kian ramai dan drama pertama Jisoo sebagai pemeran utama terancam tidak diteruskan. Dan, ini 5 alasannya!
1. Baru sehari rilis, petisi meminta penghentian tayangan “Snowdrop” muncul di website, Cheong Wa Dae dan sudah mendapat tanda tangan 267 ribu orang.
2. Karakter Lim Soo-ho (Jung Hae-in) sebagai mata-mata Korea Utara dianggap telah melukai aktivis gerakan pro demokrasi yang ketika itu menentang kedikatoran pemimpin Korea Selatan ketika itu, Chun Doo-hwa. “Fakta sejarah bahwa pengunjuk rasa dalam gerakan pro demokrasi disiksa dan dibunuh, dituduh sebagai mata-mata. Terlepas dari sejarah ini, plot dalam serial ini telah mendistorsi gerakan pro demokrasi,” tulis penggagas petisi.
3. Karakter Jisoo awalnya bernama Eun Young-cho, namun karakter ini diubah menjadi Eun-Young Ro. Perubahan ini karena nama awal karakter mirip tokoh simbolis pro demokrasi, Chun Young-cho yang pernah dipenjara dan disiksa, bahkan suaminya yang dituduh mata-mata meninggal dunia di dalam penjara.
4. Beberapa brand yang menjadi sponsor drama menghentikan kerja sama setelah petisi muncul pada Minggu (19/12). “Kami meminta maaf kepada siapapun yang terluka oleh distorsi sejarah ini,” kata perwakilan P&J Group dan merek fashion Ganisong yang menarik sponsornya.
5. Selain tayang di JTBC, “Snowdrop” juga bisa disaksikan di platform streaming, Disney+. Namun, penggagas petisi dan netizen Korea Selatan berharap penayangan juga dihentikan karena mereka tidak ingin dunia internasional salah memahami sejarah negara mereka. (Tya)