Peluang bagi member BTS untuk menjalani wajib militer lebih singkat terbuka lebar. Hanya saja, Menteri Kebudayaan Korea Selatan, Park Bo-gyun menegaskan usulan itu harus disertai ‘konsensus publik’.
Penegasan itu diungkapkan Park Bo-gyun dalam jumpa pers, Senin (4/7) waktu setempat. Kesepakatan bersama dari masyarakat menjadi penting karena pengecualian ‘wajib militer’ sudah ada dalam undang-undang.
“Kami mempertimbangkan tiga faktor: fakta bahwa wajib militer adalah tugas mulia, fakta bahwa BTS mempromosikan K-budaya ke seluruh dunia, dan pentingnya kesetaraan antara budaya dasar dan budaya populer,” kata Park Bo-gyun seperti dilansir Korea Joong Daily..
“Tapi dari semua itu, konsensus publik sangat penting,” lanjut Park Bo-gyun.
Keputusan wajib militer member BTS hingga saat ini masih menjadi perdebatan di parlemen. Wajib militer di Korea Selatan diharuskan bagi para pemuda yang berbadan sehat berusia 22-28 tahun di negara itu, kecuali para peraih penghargaan seni dan olahraga yang diakui di dunia internasional seperti peraih penghargaan musik klasik dan peraih medali di Asian Games dan Olimpiade.
Di sisi lain, member BTS tertua, Jin yang lahir pada 1992 harus segera menjalani wajib militer jika belum ada keputusan. Tahun ini jadi tahun terakhirnya sesuai undang-undang menjalani wajib militer sebelum usianya 30 tahun.
Dispensasi bagi BTS memicu pro dan kontra. Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Gallup pada April lalu, sebanyak 60 persen setuju dispensasi bagi BTS, 33 persen menentang, sisanya tak memihak.
Pihak yang setuju rata-rata menganggap BTS tak hanya menghentak lewat karya mereka tapi juga diplomasi lunak ke dunia internasional. Termasuk ketika diterima Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada Juni lalu.
Sementara, pihak yang menentang menganggap BTS tidak menjadi representasi negara. Berbeda dengan atlet di Olimpiade atau Asian Games yang bisa menyatukan Korea saat mereka bertanding. (Tya)