Grup boy band Ateez kian menunjukkan kelasnya di dunia musik K-Pop dengan menunjukkan bukti lewat penjualan album terbaru mereka. Ateez sukses menjual album EP “The World Ep. 1 : Movement” hingga 1 juta kopi di tangga lagu Circle Chart (dulu disebut Gaon Chart) sejak rilis 29 Juli lalu.
Tak hanya sukses dalam penjualan, album grup yang beranggotakan delapan member juga sukses menembus tangga lagu Billboard 200 dan sempat menduduki posisi ke-3. Penjualan 1 juta kopi sebenarnya bukan hal istimewa jika melihat pencapaian grup-grup lain seperti BTS, EXO, Seventeen, NCT, Tomorrow X Together, Stray Kids, atau Enhypen.
Tapi, istimewa dari Ateez adalah mereka berhasil menjual album 1 juta kopi di tengah dominasi grup-grup agensi besar, terutama yang berada di bawah asuhan, YG, SM, JYP Entertainment atau HYBE. Ateez sendiri merupakan tim besutan dari KQ Entertainment.
Sukses Ateez bukan yang pertama. Sebelumnya, beberapa grup sukses mengangkat agensi mereka di dunia K-Pop, lima di antaranya berikut ini!
INFINITE untuk Woollim Entertainment
Sebelum INFINITE, Woollim memiliki dua artis Epik High dan Nell, tapi mereka tidak begitu populer. Di awal, ketika INFINITE menjalani debut, agensi ini kesulitan dari sisi finansial. Para member dan CEO bahkan harus berbagi asrama yang sama karena sang bos menginvestasikan seluruh uangnya untuk grupnya itu. Dengan berbekal satu ruang latihan, INFINITE akhirnya sukses mengejar mimpi, hingga Woollim akhirnya melahirkan grup lain seperti Lovelyz dan Golden Child.
MAMAMOO untuk RBW
Generasi ketiga girl grup K-Pop, MAMAMOO, bukan besutan dari agensi besar. Mereka lahir dari sebuah perusahaan kecil. Satu setengah tahun berjuang, lewat lagu “You’re The Best”, grup ini menuai sukses hinga memberi keuntungan besar bagi RBW. Sukses itu bahkan membuat agensi dapat membiayai grup lain PURPLE KISS dan membeli 70 persen saham WM Entertainment. Belum lagi solo karier para member yang sukses dipasaran.
SEVENTEEN untuk PLEDIS
Salah satu grup K-Pop yang terkenal di Indonesia ini, SEVENTEEN dibesut PLEDIS Entertainment. Sebenarnya agensi itu bukan pendatang baru, karena pernah melahirkan After School dan Hello Venus, namun karena buruknya manajemen, kedua grup kehilangan popularitas. Namun, berkat SEVENTEEN, grup beranggotakan 13 orang itu berhasil mengangkat performa perusahaan, terutama ketika mereka merilis lagu "Don't Wanna Cry" dan "Left & Right."
Chungha untuk MNH
Chungha merupakan penyanyi solo yang sebelumnya pernah tergabung di Produce 101 Season 1, ajang pencarian bakat terkenal, sebelum akhirnya grup itu bubar. Chungha kemudian kembali ke agensi lamanya MNH Entertainment dan debut sebagai solois. Lewat lagu "Roller Coaster" and "Gotta Go”, Chungha tak hanya menaikkan namanya tapi juga agensinya yang kemudian melahirkan grup baru BVNDIT.
BTS untuk Big Hit
Menilik sejarah, BIG HIT sebenarnya bukan agensi besar ketika BTS baru debut pada 2013. Agensi itu harus bekerja keras agar grup asuhannya bisa sukses dan baru 2015 lewat “I NEED U”, BTS mulai dilirik pasar internasional. Dari sejak itulah, nama BTS kian meroket hingga sekarang dan BTS memberi kontribusi besar bagi Big Hit Entertainment yang kini masuk jajaran agensi terbesar di Korea Selatan. Berkat BTS, Big Hit bahkan bisa membeli PLEDIS Entertainment, Source Music, dan KOZ Entertainment. Mereka juga mendirikan Belift Lab dan CJ E&M. Kombinasi SM, YG dan JYP Entertainment bahkan sulit menandingi Big Hit saat ini. (Tya)