RM atau pemilik nama lengkap Kim Namjoon menceritakan asal mula terbentuknya BTS. Leader berusia 27 tahun itu menyatakan bahwa dirinya orang pertama yang menjadi member BTS.
Cerita itu diutarakan RM kepada Marc Spiegler dalam podcast berjudul “Intersections: The Art Basel Podcast” pada 28 Juni lalu. Dia memulai cerita ketika masa remaja dia sangat mengaggumi Eminem dan Nas dan mengubah mimpi dari penyair menjadi rapper.
“Saya ingin masuk ke label bawah tanah di Korea, jadi saya kirim resume saya, musik saya dan saya lolos. Tapi, tes akhir saya harus tampil dihadapan musisi. Saya masih berusia 16 tahun ketika lupa lirik di atas panggung. Saya sangat gugup, jadi saya tampil buruk,” tutur RM seperti dilansir Soompi.
Kendati tampil mengecewakan, rapper Sleepy yang sempat menertawakan kegagalannya di atas panggung menelponnya atas nama agensi HYBE saat ini. Ketika itu, CEO Bang Si Hyuk juga sedang mencari talenta muda dan akhirnya dia menjadi member pertama BTS.
“Mr. Bang, CEO kami, memulai tim dari saya. BTS, kami memulai sebagai trainee dan ada lebih dari 30 orang untuk membentuk BTS, tapi banyak dari mereka gagal,” terang RM.
Dari deretan jumlah trainee itu akhirnya BTS terbentuk dengan tujuh member, enam lainnya yakni Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V dan Jungkook. Mereka menjalani debut sejak 2013 atau sembilan tahun lalu, tapi mereka sudah bersama sebagai trainee sejak 12 tahun lalu.
Kepopuleran BTS di seluruh dunia mencapai puncaknya sejak lima tahun terakhir. RM berterima kasih kepada ARMY, penggemar BTS yang ikut membantu mereka mencapai prestasi saat ini. Para penggemar membantu menyebarkan lagu-lagu BTS bahkan menulis surat untuk DJ di Amerika untuk memutar lagu mereka.
“Mereka tak hanya soal antusiasme atau energi. Mereka melakukan sesuatu,” ucap RM.
Selain menyanyi, RM sangat menganggumi dunia seni. Dunia seni ini membantunya tetap tenang di tengah kesibukannya sebagai member BTS. Tak heran, ketika BTS tur ke berbagai penjuru dunia, dia sering mendatangi tempat-tempat seni terutama di Eropa dan Amerika Serikat.
“Situs (seni) pertama yang saya kunjungi Chicago Art Institute dan itu terjadi pada 2018. Saya datang kesana dan saya melihat lukisan-lukisan menakjukan yang mereka miliki,” ucap RM.
Saking sukanya seni, RM berharap satu hari nanti, dia memiliki tempat kecil untuk memajang koleksi pribadinya. Bukan museum tapi tempat dimana dia mendeskripsikan lantai satu sebagai café, lantai dua dan tiga tempat dia menyimpan koleksinya dan orang-orang bisa melihatnya. (Tya)