Grup bentukan Dodi (Dodi Mahuze) yang diperkuat Uno, Nadus, Tinus dan Etus menjadi terkenal berkat lagu “Karna Ko”. Lagu mereka viral diputar banyak orang di Tanah Papua, terutama kota mereka, Merauke.
Kepopuleran lagu itulah yang menjadi latar belakang episode kelima, “Keluarga Epen Cupen: Hasil Tidak Mengkhianati Usaha” yang tayang di TrueID, streaming online tanpa berlangganan. Kisah humor mob asal Papua yang terkenal di seluruh Indonesia.
Sukses ini bikin member grup bentukan Dodi, pusing. Terutama Etus, dia mencurahkan perasaannya kepada sang bunda, tentang keinginannya membuat nama grupnya.
Mamski, begitu Etus, memanggilnya, memberikan ide kocak kepada Etus. Yakni memberi nama grup Sambal Tomat. Ide itu langsung ditolak Etus.
Di sisi lain, Dodi, sadar grup bentukannya kian terkenal. Dia mencari jalan agar kuartet bentukannya bisa terkenal di seluruh Indonesia. Dia akhirnya meminta tolong kepada Celo (Klemens), anggota Dewan terhormat di Merauke.
Datanglah kemudian Dodi bertemu Cello yang kebetulan sedang rapat bersama seorang pengusaha bernama Pieter. Bukannya membahas grup bentukannya, Dodi justru terbawa arus membahas rencana Pieter membuka lahan perkebunan sagu di kampungnya.
Cello bahkan dengan mudah mengamini permintaan Pieter, terutama bujuk rayunya untuk mendapatkan perizinan. Sajian makanan sagu dan lauknya, seolah memudahkan langkah Pieter.
Di lain tempat, Etus bersama Uno, Nadus dan Tinus terus memikirkan nama grup mereka agar lebih mudah dikenali. Tiba-tiba ide datang dari mereka, gara-gara teringat kata-kata salah satu ibunya, hingga akhirnya mereka sepakat satu nama.
Apakah nama grup band mereka? Cari tahu semua di episode kelima “Keluarga Epen Cupen: Hasil Tidak Mengkhianati Usaha” di TrueID, streaming online tanpa berlangganan. (Tya)