Setelah menunggu begitu lama, para fans Coldplay di Indonesia dan Malaysia akhirnya bisa menyaksikan band idolanya itu secara langsung dari dekat. Coldplay memang sudah dipastikan akan tampil di dua negara Asia Tenggara tersebut untuk pertama kalinya. Namun begitu, kehadiran Coldplay di Indonesia dan Malaysia ternyata mendapatkan sejumlah penolakan dari beberapa ormas di negara serumpun itu.
Coldplay yang memang kerap menunjukkan dukungannya kepada komunitas LGBTQ dengan mengibarkan bendera pelangi di beberapa konser mereka dianggap tidak sejalan dengan kebudayaan baik di Indonesia maupun Malaysia. Di Indonesia, PA 212 mengancam akan mengepung bandara Soekarno-Hatta jika Coldplay tetap nekat datang ke Jakarta. Di Malaysia pun juga sama, pimpinan Partai Islam Malaysia (PAS), Nasrudin Hassan meminta pemerintah menolak kehadiran Coldplay.
----------
Video Rekomendasi: Assalamualaikum Netizen
----------
Atas berbagai desakan itu, vokalis Coldplay Chris Martin pun angkat suara. Dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun radio Malaysia, NME, kekasih dari Dakota Johnson itu mengungkapkan kalau selama ini ia selalu merasakan kehangatan rakyat Malaysia. Chris juga menyambut siapapun yang ingin datang ke konser Coldplay nanti tak peduli apapun latar belakang mereka.
“Setiap kali saya bertemu orang Malaysia, saya merasakan cinta dan kehangatan. Semua orang dipersilakan untuk acara kami. Kami mencintai semua orang, semua jenis orang, semua agama. Semua pemimpin, semua pengikut – tidak ada yang dikecualikan. Kami benar-benar ingin Anda datang ke acara kami dan merasa bebas untuk menjadi diri sendiri dan membiarkan semua orang menjadi diri mereka sendiri,” ujar Chris Martin kepada NME, dikutip dari Okezone.
Di akhir, Chris Martin juga meminta maaf jika ada yang merasa tidak senang dengan kehadiran mereka di negaranya. Chris memastikan kalau dirinya akan tetap menyayangi siapapun.
“Siapa pun yang tidak senang kami datang, kami minta maaf, tapi kami juga mencintaimu,” tutupnya.