Ashira Zamita dan Rey Bong Petik Pelajaran Ini dari “Dear Stranger”
Ashira Zamita dan Rey Bong beradu akting di serial terbaru TrueID berjudul “Dear Stranger”. Serial yang akan tayang pada 13 Juli 2022 itu memberikan banyak pelajaran kepada kedua bintang muda tersebut. Seperti diketahui Zalika diperankan Ashira dan Bintang diperankan oleh Rey Bong.
Proses pendewasaan sebagai remaja di series tersebut menjadi salah satu pelajaran paling berharga. Bukan hanya egoisme yang selama ini memang dikenal representasi dari remaja.
“Dear stranger itu proses pendewasaan dan cara kita mentoleransi banyak hal. Di situ ada unsur kekeluargaan, percintaan dan persahabatannya. Aku juga bisa melihat kita harus menghargai hal-hal di sekitar kita, yang bukan hanya yang kita maknai saja tapi yang orang lain juga yang mereka yakini,” terang Ashira dalam perbincangan dengan TrueID.
Ashira menggambarkan dalam Dear Stranger itu egoisme terletak pada diri Bintang. Sosok remaja egois yang tidak pernah mau mengalah. Surya yang diperankan Umay Shahab yang juga produser di series ini bersama Prilly Latuconsina, sosok yang justru sering mengalah.
Ashira Zamita yang berperan sebagai Zalika dan Rey Bong sebagai Bintang di series “Dear Stranger”. (TrueID)
Sementara sosok Zalika yang diperankan Ashira representasi gabungan dari keduanya. Karakter-karakter inilah yang banyak ditemukan pada diri remaja. “Ketika orang nonton series ini, mereka akan bilang ini gw banget,” ucap Ashira.
Rey Bong yang masih berstatus sebagai siswa SMA juga melihat hal serupa. Kebanyakan dari remaja, termasuk dirinya memiliki ego tinggi hingga tidak sadar dengan lingkungan sekitar. Gambaran inilah yang dilihatnya dari series “Dear Stranger”.
“Gw setuju proses pendewasaan. Anak-anak seumuran gw itu, Ray sekarang masih SMA, egonya itu tinggi dan yang menurut dia benar itu yang dia lihat. Mereka tidak sadar sampai yang dirasain ama lingkungannya. Gw setuju banget,” kata Rey Bong.
Sementara itu, Umay sebagai produser mengakui “Dear Stranger” tak hanya kisah romansa remaja yang menyajikan percintaan tapi ceritanya jauh lebih mendalam. Mereka juga berusaha menyajikan sudut pandang lain dalam cerita ini.
“Sinemaku, pengen memberi yang belum pernah dikasi. Saya tidak mau menyuguhkan kehaluan doang tapi saya sendiri tidak menyajikan realitas yang ada,” terang Umay. (Tya)