Leani Ratri Oktila menjadi pencetak sejarah bagi Indonesia di Paralimpiade. Untuk pertama kali sejak 1980 atau hampir 41 tahun, Indonesia membawa pulang medali emas dari ajang empat tahunan itu.
Hebatnya, Leani Ratri tak hanya menyumbangkan satu medali emas, tapi dua. Pertama dia menyumbangkan emas lewat ganda putri bersama Khalimatus Sadiyah di nomor ganda putri SL3-SU, Sabtu (4/9). Mereka sukses menang 21-18, 21-12, atas ganda China, Cheng Hefang/Ma Huihui. Sebelum akhirnya menggandakan lewat ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto dengan mengalahkan wakil Prancis, Lucas Mazur/Faustine Noel 23-21, 21-17.
Leani seharusnya bisa membawa pulang tiga medali emas. Sayang, dia gagal di final tunggal puteri kategori SL4, kalah dari Heng Hefang (China) 19-21, 21-17, 16-21. Ratu Para-bulu tangkis ini akhirnya hanya meraih medali perak.
----------
Trailer Original Series Terbaru TrueID - RITUAL
----------
“Sangat bersyukur kami bisa mewujudkan impian itu dengan keluar sebagai juara,” ujar dalam rilis seperti dilansir Kompas.com, Minggu (5/9).
Siapakah sosok Leani, atlet yang ternyata sudah malang melintang di dunia bulutangkis sejak kecil. Berikut TrueID merangkumnya untuk Anda.
1. Leani Ratri Oktila, atlet kelahiran Kampar, Riau, 6 Mei 1991 belajar bermain bulutangkis sejak usia tujuh tahun. Dia diajarkan kedua orang tua saat kecil.
2. Awalnya, Leani Ratri Oktila, normal seperti atlet lainnya. Namun kecelakaan pada Februari 2011 ketika usianya 21 tahun mengubah takdirnya. Kaki kirinya patah dan usai pengobatan, panjangnya lebih pendek 11 cm dari kaki kanan. Tapi, dia tidak menyerah dan memilih parabadminton.
3. Leani Ratri Oktila akhirnya bergabung dengan NPC Indonesia pada 2013. Dia berlatih keras untuk membuktikan diri kemampuannya di tengah keterbatasan.
4. Pilihannya tidak sia-sia. Dia menorehkan banyak prestasi mumpuni. Tak hanya tingkat nasional tapi di tingkat dunia untuk cabang parabadminton. Suksesnya itu membuat dia dinobatkan sebagai BWF Female Badminton Player of The Year 2018-2019.
5. Pencetak sejarah Paralimpiade Indonesia. Jika di dunia bulutangkis Olimpiade ada Susi Susanti yang merebut emas pertama Indonesia di Barcelona 1992, maka di Paralimpiade, ada Leani Ratri Oktila bersama pasangannya Khalimatus Sadiyah yang mencatat sejarah baru itu di Paralimpiade Tokyo 2020.
6. Leani Ratri Oktila bakal kebanjiran bonus. Dari pemerintah, dia akan mendapatkan bonus Rp 13,5 miliar dari tiga medali yang diraihnya. Belum lagi bonus-bonus dari pihak lainnya. (Tya)