Beberapa waktu lalu, video Uya Kuya bersama Tio Pakusadewo yang membahas soal pengalaman Tio saat berada di dalam penjara sempat viral di berbagai media sosial. Pengakuan Tio Pakusadewo soal bagaimana buruknya kondisi di dalam penjara, bahkan hingga ruang tahanan bisa menjadi pabrik pembuatan narkoba dan minuman keras memang mengejutkan. Tak heran jika kemudian banyak pihak khususnya yang terkait dengan masalah ini merasa gerah dengan video tersebut.
Uya Kuya sebagai pihak yang memiliki kanal Youtube yang menampilkan video itu pun mengaku kalau dirinya sampai dihubungi sekitar 19 orang penting di Indonesia hanya untuk membahas video tersebut. Menurut Uya, dari orang-orang yang menghubunginya, ada yang mengajak untuk mengobrol langsung namun ada juga yang sampai meminta ia untuk menurunkan (take down) video itu dari kanal Youtube nya hingga menyuruh Uya untuk meminta maaf.
"Yang kemarin ini saya itungin selama tiga hari ada 19 orang penting di negeri ini yang hubungi saya. Buat ajak ngobrol, tapi ada juga yang nyuruh take down, ada juga yang ngobrol tapi dia bilang enggak usah di take down karena ini buat kebaikan. Ada juga yang saya disuruh minta maaf. Saya bilang, minta maaf sama siapa, saya ngga mau," ungkap Uya Kuya saat menjadi bintang tamu di program Pagi Pagi Ambyar TransTV, dikutip dari viva.co.id.
----------
Video Rekomendasi: Assalamualaikum Netizen
----------
Hal yang sama juga dialami oleh Tio Pakusadewo. Tio mengaku kalau ada beberapa orang yang mengajaknya untuk bertemu. Namun Tio menolaknya karena ia merasa tidak bersalah dengan membongkar semua rahasia di dalam penjara. Tio juga menambahkan, tujuannya membuat video yang berisi hal-hal yang selama ini tidak diketahui banyak orang itu hanyalah demi kebaikan bersama tanpa bermaksud menghantam suatu instansi tertentu.
"Ada beberapa orang yang mencoba untuk ngajak ngobrol mengenai hal ini, tapi saya pikir untuk apa. Saya kan sebetulnya sama Uya hanya sharing, bercerita pengalaman saya di dalam (penjara). Bukan bertujuan menghantam sebuah institusi atau menunjuk beberapa orang yang harus bertanggung jawab terhadap itu, ngga. Kalaupun ada, itu oknum kan," ujar Tio Pakusadewo.
Hingga saat ini, Uya Kuya sendiri memastikan kalau dirinya tidak akan menghapus konten video tersebut dari kanal Youtube nya. Bagi Uya, video ini bisa menjadi masukkan penting bagi instansi terkait untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh.
"Kalau kita ngga posting, nanti ngga bisa jadi bahan masukan buat instansi terkait untuk bersih-bersih," tutup Uya Kuya.