Ini 5 Hasil Penilaian KPAI Terhadap Gala
Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Arist Merdeka Sirait akhirnya menyambangi rumah Faisal, ayah mendiang Bibi Ardiansyah untuk melihat kondisi Gala Sky Andriansyah, Kamis (6/1). KPAI ingin memastikan kondisi Gala yang sebelumnya diduga Doddy Sudrajat mengalami eksploitasi.
Gala Sky Andriansyah bersama kedua orang tuanya, almarhum Bibi Ardiansyah dan almarhumah Vanessa Angel. (IG: @vanessaangelofficial)
Gala merupakan anak almarhum Bibi dan Vanessa Angel. Ayah Vanessa, Doddy Sudrajat menuntut hak perwalian dan hak asuh Gala meski dia sendiri tidak pernah dekat dengan cucunya.
Dari hasil pertemuan itu, KPAI sudah menyimpulkan beberapa hasil temuan. Berikut 5 hal yang disampaikan KPAI.
-------------
Video Rekomendasi: Vanessa Angel dan suami tewas usai kecelakaan di tol Jombang
-------------
1. KPAI menilai dalam kondisi sangat baik dan senang berada di lingkungannya saat ini. “Saya menyimpulkan bahwa Gala itu dalam kondisi baik, bergembira ria, dan tidak mengalami kekerasan,” kata Arist Merdeka Sirait seperti dilansir detik.com.
2. KPAI tidak melihat adanya tindak kekerasan atau tekanan pada Gala. “Semua orang disapa oleh Gala itu. Kemudian Gala itu curi-curi pandang pada saya karena mungkin dia takut dengan jenggot saya,” ujar Arist Merdeka Sirait.
Kondisi Gala Sky Andriansyah saat ini (kiri) dan saat dirinya bersama almarhumah Vanessa Angel. (IG: @vanessaangelofficial/@fuji_an)
3. KPAI menilai Gala berkembang di tempat yang membuatnya bahagia, seperti di keluarga Faisal dan itu mendukung tumbuh kembangnya. “Kesimpulan Komnas PA biarkanlah Gala itu tumbuh dan berkembang di mana dia dalam situasi yang bahagia,” terang Arist Merdeka Sirait.
4. KPAI meminta keluarga Faisal dan Doddy Sudrajat saling mendukung demi tumbuh dan kembangnya anak yang baru berusia 1,5 tahun.
Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait usai menjalani kunjungan ke rumah Faisal. (SS Youtube: Intens Investagasi)
5. KPAI menolak keras niat Doddy Sudrajat melakukan tes DNA pada Gala. Karena itu adalah satu bentuk kekerasan pada anak. “Kenapa harus dicari asal usulnya? Tidak perlu! Itu akan menyakiti anak, kasihan," tutur Arist Merdeka Sirait dalam jumpa pers di kantor KPAI, Jumat (7/1). (Tya)
