Rumah produksi Falcon Pictures dan Starvision akhirnya secara resmi mengumumkan film Buya Hamka bakal segera tayang di seluruh bioskop tanah air. Setelah sempat tertunda selama hampir dua tahun lamanya, film yang bercerita tentang perjalanan ulama besar sekaligus sastrawan Indonesia itu akan dirilis jelang lebaran tahun ini, tepatnya pada tanggal 20 April 2023 mendatang. Film Buya Hamka menjanjikan bukan hanya sekedar hiburan, tapi juga pelajaran positif bagi para penontonnya.
"Ini adalah bentuk dedikasi kami kepada dunia hiburan Indonesia. Karena film Buya Hamka, bukan hanya menghibur, tapi juga memberikan tuntunan. Kami juga berharap, banyak pelajaran positif yang bisa dipetik usai menonton film ini. Dan momen Lebaran merupakan waktu yang pas, untuk menikmati film Buya Hamka bersama keluarga," ujar produser Falcon Pictures, Frederica dikutip dari detikcom, Rabu (15/3).
Produser Starvision, Chand Parwez menceritakan, proses pembuatan film Buya Hamka benar-benar digarap secara serius dan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Chand Parwez mengungkapkan, proses produksi film ini sudah dimulai sejak Bapak Din Syamsuddin masih menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tak heran jika kemudian film ini akhirnya memakan biaya yang sangat besar karena menghabiskan waktu selama 9 tahun.
"Saya mengucap syukur, alhamdulillah karena karya fenomenal yang berproses sejak Bapak Din Syamsuddin menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak saya untuk membuat film tentang Buya Hamka, seorang ulama besar, dan kyai nasionalis yang menjadi Ketua MUI pertama. Karya Film kerjasama Starvision dan Falcon dengan MUI ini membutuhkan 9 tahun dengan biaya besar, kini telah siap tayang di bioskop. Bismillahirrohmanirrohim," beber Chand Parwez.
----------
Video Rekomendasi: My First
----------
Sosok Buya Hamka sendiri di film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian. Vino akan dipasangkan dengan Laudya Chintya Bella yang berperan sebagai istri dari Buya Hamka. Baik Vino dan Bella sama-sama kompak mengatakan kalau mereka sempat kesulitan karena sangat berhati-hati sekali dalam memerankan kedua tokoh penting di film ini. Butuh riset yang cukup mendalam untuk mengenal sosok Buya Hamka dan sang istri, Siti Raham agar pesan yang ingin disampaikan dalam film ini tersampaikan.
"Jadi memang sangat hati-hati sekali sih. Jangan sampai terjebak mendramatisasi tapi lupa dengan faktanya. Satu pengalaman spiritual bukan hanya sebagai pemain film, tapi sebagai manusia. Saya tidak boleh mengeluarkan improvisasi suatu dialog atau apa pun yang pernah diucapkan oleh seorang Buya. Ketika di film ini kita buat yang dialami Buya, tanpa mengurangi atau melebihkan," ujar Vino G Bastian.
"Kesulitan sih, iya banget karena dari bahasa juga. Karena kalau bahasa dihapal mudah ya. Tapi ini bahasa buat dialog, sulit ya. Untuk bahasa jadi rasa ke hati connect itu butuh waktu yang panjang. Sementara aku reading hanya sekitar 20 hari dan menurut aku kalau bisa pilih pilih please, satu bulan lagi readingnya. Selain itu, kesulitan lainnya adalah, harus memperdalam pengetahuan dengan memperbanyak literasi dan riset tentang Buya Hamka dan hubungannya dengan Siti Raham," tambah Bella.
Selain Vino dan Bella, sutradara film Buya Hamka, Fajar Bustomi juga sangat serius dalam mempelajari sosok ulama asal Sumatera Barat ini. Menurut Fajar Bustomi, riset ia lakukan dari apa saja buku yang dipelajari Buya Hamka hingga berusaha mendalami cara berpikir Buya.
"Dalam membuat film ini, saya meriset, buku apa-apa saja yang dipelajari Buya Hamka semasa hidupnya dan biografi beliau. Menurut saya, ketika membuat biografi seorang tokoh, sutradara harus juga mempelajari cara berpikir si tokoh. Secara tidak langsung, kita berusaha untuk masuk ke dalam pola pikir tokoh ini. Akhirnya tokoh dan sutradara ini memiliki kedekatan. Sehingga memudahkan sutradara saat membuat filmnya," ujar Fajar Bustomi.
Akan ada banyak artis papan atas yang juga turut membintangi film ini. Selain Vino dan Bella, ada nama-nama besar seperti Desy Ratnasari, Donny Damara, Reza Rahadian, Ayu Laksmi, Anjasmara, Marthino Lio, Reybong, Mawar De Jongh, Mathias Muchus Verdi Solaiman, Teuku Rifnu Wikana, Ben Kasyafani, Wafda Lubis, Ferry Salim, Donny Kesuma, Cok Simbara, Roy Sungkono, Yoriko Angeline, Ajil Ditto, Zayyan Sakha, hingga Yoga Pratama.
Sosok Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal dengan Buya Hamka dianggap salah satu tokoh Islam paling berpengaruh di Indonesia karena beliau yang mencetuskan terbentuknya Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain rajin berdakwah, Buya Hamka juga seorang penulis buku-buku dakwah seperti tafsir Al Azhar, Tasawuf Modern, dan Falsafah Hidup hingga novel-novel fenomal diantaranya Merantau ke Deli, Di Bawah Lindungan Kabah, dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.
gaya hidup mewah seperti menginap di hotel bintang lima dan naik pesawat pribadi.