Syakir Daulay menjadi sorotan usai curhat sang ayah di media sosial. M Hasan menyinggung sikap anaknya yang berubah usai sukses merantai dari Aceh ke Jakarta. Dia pun mengunggah potongan video curhatannya saat di kanal YouTube Mantra Room.
“Kamu tak sukses seperti sekarang ini, jika tidak dirantaukan orang tuamu. Walau hidup dalam rantau itu susah. Yang namanya merantau ya, susah-susah dahulu, baru senang kemudian. Setelah sukses orang tua malah kamu sepelekan,” tulis M Hasan Daulay di akun Instagramnya.
“Sesayang-sayangnya orang lain padamu hanya pada saat kamu ada uang, tapi sesayang-sayangnya orang tua pada anak sampai akhir hayat,” tambahnya.
Curhatan sang ayah pun menjadi vidal sehingga Syakir dicap sebagai anak durhaka. Tak lama berselang, Syakir Daulay memberikan klarifikasi. Melalui unggahan video di Instagram, dia mengaku sedang sibuk menghadiri untangan dan menyelesaikan berbagai acara.
----------
Video Rekomendasi: My First
----------
“Mohon maaf baru bisa ngobrol sekarang. Karena sebenarnya jujur saya paling menghindari ngomong di publik sosial orang-orang yang saya sayang, orang tua, keluarga, guru dan lain-lain. Menurut saya adab jauh lebih utama,” ucap Syakir Daulay.
“Saya dituding anak durhaka, nggak pulang dan balas chat itu semua keliru, saya pulang dan saya juga balas chat. Apalagi dengan ibu. Jadi ada urusan pasti saya selalu minta doa sama ibu sebelum ada urusan,” sambungnya.
Aktor berusia 21 tahun itu pun kemudian meminta maaf kepada gurunya, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf yang namanya terseret karena kabar yang beredar.
“Terkait berita-berita, yang pertama dan saya nggak enak. Kepada majelis jamaah Nurul Musthofa, umat-umat dan guru-guru saya, Habib Hasan bin Ja’far Assegaf yang nggak ada hubungan dengan urusan keluarga kami, jadi terseret,” ucapnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa dirinya sayang sama keluarga dan orang tua. Ia mengaku perjuangannya selama ini hanya demi keluarganya.
"Initinya mau bilang bahwa Syakir sebenernya sayang banget sama keluarga, nggak mungkin Syakir berusaha sejauh ini, kerja keras, kalau bukan untuk mereka. Biarlah kebaikan Syakir dan Allah SWT. Syakir bingung. Sebenernya bukan nggak pulang. Emang Syakir kan lagi lumayan banyak urusan, kan. Kemarin mungkin nggak kayak Syakir yang dulu, yang setiap hari bisa di rumah. Kalau pulang, saya pulang, boleh tanya sama ibu Syakir,” ungkapnya sambil tersenyum.