Sapto Yogo Purnomo berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di Paralimpiade Tokyo 2020. Sprinter Indonesia itu sukses meraih medali perunggu di nomor 100 meter T37 putra di Stadion Nasional Tokyo, sprinter Tanah Air itu mencatatkan waktu 11,31 detik, Jumat (27/8) sore.
Dalam live Instagram Story akun @npcindonesia usai pengalungan medali, Sapto Yogo mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia. “Terima kasih semua atas dukungannya,” ucap Sapto Yogo saat berada di dalam bus.
Sebelum tampil di putaran final, Sapto Yogo sempat fini tercepat di heat pertama dengan catatan waktu 11,33 detik, Andrey Vdovin (Rusia) dengan waktu 11,34 detik, Gabriel Christian Luiz da Costa (Brasil) yang mencatat waktu 11,51 detik. Catatan itu membuat dia memecahkan rekor Paralympic sebelum akhirnya dipecahkan kembali pelari Amerika dan Rusia di heat kedua.
-----------
Video Rekomendasi: Rahmat Erwin Sempat Tak Bisa Latihan Hingga Sukses di Olimpiade
-----------
Untuk medali emas di nomor ini diraih wakil Amerika Serikat, Nick Mayhugh yang memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 10,95 detik dan prak diraih atlet Rusia, Vdovin dengan waktu 11,18 detik.
Sapto Yogo masih berpeluang menambah medali di Paralimpiade. Atlet asal Banyumas, Jawa Tengah itu akan tampil di nomor 200 meter T37.
Prestasi terbaik Sapto Yogo terakhir di ajang multi event terjadi pada Asian Para Games 2018 di Jakarta. Dia meraih medali emas di nomor 100 meter dan 200 meter. “200 meter ikut pastinya,” lanjut Sapto.
Dengan torehan itu, Indonesia kini mengoleksi dua medali dari ajang empat tahunan itu. Sebelumnya lifter putri Ni Nengah Widiasih yang sukses menyumbangkan medali perak dari cabang angkat besi kelas 41 kg. Catatan ini jauh lebih baik dibandingkan Olimpiade Rio de Janeiro, ketika itu Indonesia hanya membawa pulang medali perunggu dari Ni Nengah. (Tya)