Kasus penyelewengan dana yang melibatkan organisasi kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) ternyata turut menyeret nama Fauzi Baadilla. Aktor berusia 42 tahun itu menjadi sasaran netizen karena beberapa kali kerap muncul sebagai Brand Ambassador (BA) dari ACT dalam mengkampanyekan program sosial mereka. Fauzi bahkan dituding turut menikmati uang hasil sumbangan demi kepentingan pribadinya.
“Pantesan si gundul @fauzibaadilla__ kebanyakan pamer, ternyata duitnya hasil maling dari dana umat,” tulis salah satu netizen dengan akun Dian Natalie Lee di Instagram.
Atas tuduhan tersebut, Fauzi Baadilla pun membantah dengan tegas. Lewat sebuah unggahan di akun Instagramnya, Fauzi memang membenarkan kalau dirinya adalah ambassador atau influencer bagi program-program ACT, namun ia menyebut semua dia lakukan dengan sukarela. Fauzi juga menambahkan kalau ia tidak memiliki akses sama sekali dalam hal keuangan ACT sehingga tudingan menerima uang sumbangan sangatlah tidak berdasar.
“Fakta : adalah BENAR saya : ambassador/duta/ influencer act, dan sudah sering membersamai byk program2. fyi ; gue kerja sukarela ,kalo lagi mau ok, kalo gak mau ya tidak, tergantung mood saya. Fakta : Adalah Salah apabila :saya ikut urus dana, management keuangan atau kepo in gaji orang lain. (Diluar area gue.. jauhh bro),” tulis Fauzi Baadilla.
Selain itu, salah satu pemeran di film Mengejar Matahari tersebut juga memastikan kalau setiap uang transport yang didapat dari ACT selalu ia sedekahkan. Fauzi bahkan mengungkapkan darimana asal harta yang ia miliki selama ini.
“Fee transport selalu gue sedekahkan lagi. Financial gue sejauh ini Hasil tabungan & investasi gue sendiri.. selama bertahun tahun. Thank you atas tudingan nya btw dina natalia lee,” tutup Fauzi Baadilla.
Aksi Cepat Tanggap sendiri saat ini sudah dicabut izinnya untuk menerima maupun mengirimkan sumbangan oleh pihak Kementerian Sosial Republik Indonesia. Sebelumnya, lembaga kemanusiaan yang hampir tidak pernah absen di wilayah terdampak bencana alam hingga konflik di seluruh dunia ini dituding melakukan penyelewengan dana sumbangan setelah diketahui para mantan petingginya mendapatkan gaji serta fasilitas yang fantastis.