Film KKN Di Desa Penari sukses menjadi box office Indonesia. Seperti dikutip dari akun media sosial MD Entertainment, film yang seharusnya dirilis pada tahun 2020 lalu ini berhasil menembus jumlah 2 juta penonton lebih hanya dalam waktu enam hari masa penayangannya. Namun begitu, meski sukses meraup begitu banyak penonton film garapan sutradara Awi Suryadi ini justru harus dikurangi jumlah layarnya di bioskop demi bisa memberikan ruang untuk film yang juga tengah viral lainnya saat ini, Doctor Strange 2.
CEO yang juga Produser dari MD Pictures, Manoj Punjabi pun tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Manoj merasa kesal karena meski bisa mendapatkan 2 juta penonton, film yang ia produseri ini harus mengalah pada film Doctor Strange 2. Padahal seharusnya para pemilik bioskop lebih membela film lokal ketimbang film garapan Marvel tersebut.
"Kami kecewa kenapa film KKN Di Desa Penari layarnya dikurangi, padahal penontonnya banyak dan mampu menyaingi film Doctor Strange 2 besutan Marvel. Kami mau cari duit karena sudah rugi selama 2 tahun akibat pandemi. Seharusnya para pemilik bioskop di Indonesia membela film Indonesia dong, ini malah mengurangi layar film di tengah banyak penonton," ujar Manoj Punjabi seperti dikutip dari suara.com, Minggu (8/5).
"Kita diremehkan, padahal hasil film KKN Di Desa Penari lebih bagus dari film Doctor Strange 2. Film kita lebih ramai di bioskop, tetapi layarnya dikurangi. Masa film tuan rumah malah disikat dan bioskop malah membela film asing. Apalagi ini filmnya mampu bersaing dengan film berkelas hollywood," lanjutnya.
Meski kesal, Manoj tetap mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para penonton yang masih mau datang ke bioskop, menonton dan mendukung film Indonesia.
"Saya terima kasih pada masyarakat yang sudah mendukung film Indonesia, jangan menyerah dan tolong jangan dibajak, ini kebanggaan Indonesia. Terima kasih atas dukungannya," tutup Manoj.