Apriyani Rahayu menuliskan rasa syukurnya bisa menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii di nomor ganda putri. Kendati kadang dirinya masih tak percaya dengan pencapaiannya.
"Hm, sebelum saya menulis ini jujur saya sama sekali masih tidak menyangka. Pertama” terimakasih kepada Allah SWT yang amat sangat baik memberikan hadiah ini kepada saya dan ka @greyspolii, kami tau ini sangat sulit, hanya dengan berserah kepadaNYA dan hanya berupaya semaksimal yang ada dalam diri kami, Alhamdulillah Thankgod. Ga tau gimana lagi mengunggkapkan rasa syukur ini," tulis Apriyani di akun Instagramnya, @r.apriyanig, Kamis (5/8).
Di usianya yang sangat muda, perjalanan Apriyani sangat gemilang di dunia bulutangkis. Berikut fakta tentang Apriyani yang dirangkum TrueID.
-----------
Video Rekomendasi: Greysia Apriyani Raih Emas di Olimpiade Tokyo 2020
-----------
1. Apriyani Rahayu kelahiran Konawe, Sulawesi Tenggara, 29 April 1998 atau 23 tahun lalu.
2. Apriyani anak bungsu dari empat saudara dari pasangan Ameruddin dan almarhumah Siti Jauhar yang meninggal pada 2015.
3. Saat balita, Apriyani kecil sudah menekuni bulutangkis. Sang ayah lalu membuatkan raket dari kayu dan shuttlecock dari jerami.
4. Beranjak remaja, Apriyani tak pernah lepas dari bulutangkis dan untuk berlatih dan ikut turnamen, dia menggunakan raket ibunya atau raket tua sang ayah yang dibeli di Makassar pada 1983.
5. Tekad kuat sang anak membuat sang ayah akhirnya membuatkan lapangan sederhana di halaman rumahnya di Konawe, Sulawesi Tenggara.
6. Apriyani merantau ke Jakarta dan berjuang keras melatih kemampuannya di dunia bulutangkis saat masih duduk di kelas enam SD (Sekolah Dasar). Klub pertamanya PB Pelita Bakrie binaan legenda bulutangkis, Icuk Sugiarto.
7. Pada 2017, Apriyani lolos ke pelatnas. Dia hanya berbekal raket dan uang Rp 200 ribu masuk ke Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. "Cuma Apri yang datang ke saya waktu masuk pelatnas, dia datang dengan cuma punya raket dan uang Rp 200.000 di tangan. Dia bilang dia mau jadi juara, terserah Koh Didi mau kasih program apa, saya siap," kata Eng Hian mengenang awal karier Apriyani seperti dilansir Kompas.
8. Gonta-ganti pasangan di ganda putri, Apriyani akhirnya klop dengan Greysia Polii. Mereka memulainya di ajang Piala Sudirman 2017 dan ternyata sukses dengan torehan banyak gelar dan terakhir menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Mencatat sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang meraihnya di ajang empat tahunan itu. (Tya)