Beberapa hari lalu, publik sempat digegerkan dengan kabar tindakan kekerasan yang dilakukan sutradara kepada salah seorang kru perempuannya di lokasi syuting. Kru bernama Juandini itu membongkar aksi tidak terpuji sang sutradara yang tidak ia sebut namanya namun hanya dengan julukan ‘Sutradara Ganteng’. Dalam curhatannya, Juandini mengatakan ia mendapatkan tamparan hingga dorongan yang membuatnya menahan emosi selama satu minggu terakhir.
Nama sutradara Andibachtiar Yusuf pun disebut-sebut banyak orang sebagai sosok yang dimaksud oleh Juandini tersebut. Dan karena kasus yang terkuak ini, berbagai pihak akhirnya ikut turun tangan sementara Andibachtiar Yusuf membantah semua tudingan yang ditujukan padanya. Berikut ini, 5 fakta kasus kekerasan yang melibatkan sutradara Romeo dan Juliet itu:
1. Berawal dari curhat di Instagram Stories
Semua berawal dari saat Juandini di fitur Instagram Story miliknya menceritakan tentang kekerasan yang ia alami saat menjadi kru di sebuah produksi film. Dalam tulisannya itu, Juandini tidak menyebut secara terang-terangan siapa sosok sutradara yang dimaksud naman ia hanya memberikan petunjuk, bahwa sosok yang dimaksud kerap menyebut dirinya adalah ‘Sutradara Terganteng’
"Asli ya sudah seminggu ini rasanya sesak dada nahan emosi nggak bisa keluar mandang PHnya dan biar nggak ganggu produksi syutingnya. Sekarang syuting sudah selesai, boleh ya aku luapin di sini dan semoga kalian bisa lebih berhati-hati saja kalau kerja sama dengan orang ini. Dia menyebut dirinya SUTRADARA TERGANTENG, tapi mohon maaf ya naudzubillahimindzalik yang gue lihat nggak ada ganteng-gantengnya dari mulut, perbuatan dan lain-lain,” tulis Juandini di Instagram Stories miliknya.
"APA PANTAS LAKI-LAKI MENAMPAR DAN MENDORONG PEREMPUAN???? BUKAN HANYA NAMPAR DAN DORONG, TAPI JUGA TERIAK-TERIAK DI HT DAN MIC DENGAN KATA-KATA KASAR DAN DIDENGAR SAMA RATUSAN KRU DAN EKSTRAS DI HARI ITU?" lanjutnya.
2. Julukan sutradara ganteng disebut mengarah kepada sosok Andibachtiar Yusuf
Saat curhatan dari Juandini itu viral, banyak pihak yang bertanya-tanya soal siapakah orang yang dimaksud olehnya tersebut. Nama Andibachtiar Yusuf kemudian muncul karena dalam beberapa kali kesempatan, sutradara film Love for Sale itu sempat menyebut dirinya sebagai ‘Sutradara Terganteng’. Bahkan ada juga yang mengunggah foto kursi sutradara milik Andi yang bertuliskan ‘Sutradara Terganteng di NKRI’.
3. Andibachtiar Yusuf membantah lakukan kekerasan
Seperti dilansir dari detik.com, Andibachtiar Yusuf ternyata membantah tudingan dirinya telah melakukan kekerasan kepada Juandini. Ia menyayangkan banyak pihak yang langsung menjelek-jelekan dan menghakimi dirinya tanpa mendengarkan dari kedua belah pihak. Sutradara berusia 48 tahun itu juga berjanji dalam waktu dekat akan memberikan pernyataan.
"Saya nggak hari ini (bikin pernyataan resmi), opini berubah sana-sini. Semua jelekin saya, asosiasi bukannya jadi payung (malah) sepihak mengamini itu. Perusahaan harusnya bertanggungjawab atas kegiatan (syuting) ikut (menghakimi). Dalam waktu dekat saya akan kasih pernyataan. Saya belum siap kasih pernyataan, tapi segera," jelas Andibachtiar Yusuf seperti dikutip dari detik.com.
Andi juga menambahkan, kalau sebenarnya untuk membuktikan kebenaran kasus ini sangat mudah yaitu tinggal menanyakan pada artis atau seluruh kru yang berada di lokasi kejadian. Andi juga menyebut, proses syuting bahkan berlangsung lancar dan setelah selesai dirinya dan semua kru berpesta bersama.
"Menurut saya ini kasus kalau beneran ada harusnya lebih banyak yang ngomong lagi, (coba) kontak kru di produksi itu, mungkin bisa tanya saya seperti apa atau tanya artisnya aja kan lebih gampang. Selesai aman aja, video kita party-party sudah ada kok. Jadi (tugas) saya sudah selesai sih (di proyek itu)," ungkapnya.
4. Andi Bachtiar Yusuf dikeluarkan dari IFDC
Atas kasus kekerasan yang terjadi, Indonesia Film Directors Club (IFDC) sendiri langsung memutuskan untuk mengeluarkan Andibachtiar Yusuf dari keanggotaannya. Dalam rilis resminya yang diunggah di akun Instagram mereka, IFDC menyatakan menolak segala bentuk kekerasan pada ekosistem perfilman di Indonesia. IFDC juga menyarankan agar Andi mengikuti konseling serta siap mendampingi korban.
“Karena itu, setelah melakukan penilaian menyeluruh atas kasus kekerasan yang beredar melalui akun Instagram @juandini, kami menyatakan telah mengeluarkan saudara Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan IFDC serta memberikan saran agar yang bersangkutan melakukan asesmen psikologi diri dan konseling di lembaga seperti Yayasan Pulih. Kami juga menyarankan agar setiap pihak yang terkait teguh berpihak pada korban, mendampingi keputusan korban, dan memenuhi tanggung jawab atas profesinya dalam proses kerjanya,” tulis IFDC.
5. Dipecat dari Paragon Pictures
Tidak hanya dikeluarkan dari IFDC, Andibachtiar Yusuf juga diketahui dipecat dari rumah produksi Paragon Pictures. Dalam sebuah unggahannya di akun Instagram mereka, Paragon Pictures menyatakan mengecam tindakan kekerasan tersebut dan berpihak pada korban. Meski begitu, di unggahan tersebut Paragon Pictures tidak menyebut nama Andibachtiar Yusuf.
"Sehubungan dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang individu, kami mengecam tindakan tersebut dan mengambil langkah tegas untuk memutuskan hubungan kerja dengan individu yang bersangkutan. Kami berpihak kepada korban. Kami telah berbicara kepada korban dan siap mendampingi kebutuhan beliau" tulis Paragon Pictures dikutip Kamis (1/9/2022).