Empat karwayan Baim Wong diperiksa penyidik Polres Metro Jakarta Selatan atas laporan dugaan pelanggaran UU ITE serta laporan palsu. Dua kasus berbeda itu merupakan imbas konten prank KDRT yang dilakukan oleh Baim Wong dan Paula Verhoeven beberapa waktu lalu.
Empat orang saksi tersebut diantaranya ada dua cameraman, supir dan editor dari Baim Wong. Mereka memenuhi panggilan kepolisian sebagai saksi. Slamet sebagai supir Baim Wong mengaku tidak tahu soal konten yang direncanakan atasannya. Dia hanya bertugas mengantar jemput Baim Wong dan Paula Verhoeven saat berada di Polsek Kebayoran Lama.
“Diperiksa soal konten itu. Sebagai sopir ya paling Cuma antar jemput, nganter ke lokasi, gitu doang udah,” ungkap Slamet dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi.
Hal senada juga disampaikan oleh editor Baim Wong, Putro. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak tahu rencana Baim Wong dalam pembuatan konten KDRT. Dia menjelaskan bahwa konten itu dibuat secara spontan oleh Baim dan Paula.
“Nggak ada ngarah ke konten prank KDRT atau gimana. Karena kita bikinnya juga spontan. Kita nggak tahu sama sekali. Nggak ada ngarah konten prank atau apa karena kita ngedit aja,” ujar Putro.
Diketahui, Baim Wong dan Paula Verhoeven sempat membuat laporan KDRT palsu di Polsek Kebayoran Lama. Hal itu memicu kemarahan masyarakat karena dinilai meremehkan KDRT dan merendahkan kepolisian sehingga dilaporkan oleh dua simpatisan. Untuk saat ini, keduanya masih berstatus sebagai saksi.