Olimpiade Tokyo 2020 menjadi momen puncak karier Greysia Polii sekaligus perjalanan akhir di ajang empat tahunan. Usia yang sudah menginjak 33 tahun membuatnya memutuskan tidak kembali ke Paris pada 2024 mendatang.
“Terima kasih dan selamat tinggal untuk Olimpiade terakhir di @tokyo2020. Saya mencintaimu,” tulis Greysia di akun Instagramnya, @greyspolii, Senin (9/8).
Bagi Greysia, Olimpiade Tokyo 2020 menjadi spesial bagi dirinya. Mimpinya meraih prestasi tertinggi tercapai kendati sempat patah arang ketika sempat ditunda pada tahun lalu karena pandemi Covid-19. Kala itu, dia berpikir harapannya tampil di Tokyo tidak memiliki peluang tapi ternyata justru dia meraih medali emas bersama Apriyani Rahayu di nomor ganda putri cabang bulutangkis.
-----------
Video Rekomendasi: Greysiaapiyani Cetak Sejarah di Olimpiade Tokyo 2020
-----------
“Olimpiade mengajariku untuk memiliki mimpi yang mustahil, Olimpiade mengajariku untuk menjunjung sportivitas atas lawan, Olimpiade membawaku pada level lain sebagai manusia di dunia ini,” sambung Greysia yang juga pernah tampil di Olimpiade London 2012 dan Rio de Janeiro 2016.
Dalam kesempatan itu, dia berterima kasih kepada kepada IOC (Komite Olimpiade Internasional) dan pemerintah Jepang yang membuat mimpi para atlet top dari seluruh dunia menjadi nyata. Dengan pamitnya dari Olimpiade, Greysia memastikan menolak undangan Presiden IOC, Thomas Bach yang memintanya tampil kembali di Paris.
Atlet asal Tomohon itu juga mengindikasikan bakal segera pensiun meski belum ada pernyataan resmi. Keinginannya fokus pada keluarga membuatnya harus menyerahkan tongkat estafet kepada pebulutangkis muda.
"Saya sudah menikah, meskipun suami dan keluarga mendukung seribu persen. Namun, kehidupan juga ada season, kita harus tahu kapan harus berhenti," ungkap Greysia Polii di wawancara virtual PBSI seperti dilansir Indosport. (Tya)