Pada Februari 2021 lalu, Nindy Ayunda dilaporkan atas dugaan penyekapan. Laporan itu akhirnya masuk ke tahap penyidikan. Pada Senin, (4/7) penyidik Polres Jakarta Selatan sudah mulai meminta keterangan dari Sulaiman selaku korban. Sulaiman melakukan pemeriksaan bersama istrinya, Rini Diana yang melaporkan Nindy atas kasus tersebut.
Disaat yang sama, Fahmi Bachmid selaku kuasa hukum Sulaiman meminta agar Polres Jakarta Selatan menetapkan status penyanyi berusia 33 tahun itu sebagai tersangka. Pasalnya, kasus tersebut sudah lama dilaporkan. Dia bahkan membandingkan perlakuan polisi terhadap Nindy Ayunda dengan Nikita Mirzani.
"Waktu itu polisi mendatangi rumahnya Nikita Mirzani menindaklanjuti laporan Dito Mahendra. Nah, berani enggak melakukan hal yang sama terhadap Nindy Ayunda. Jemput paksa saja kalau dia mangkir lagi dari panggilan,” ungkap Fahmi Bachmid dikutip dari Okezone.
Seperti diketahui, mantan supir pribadi Nindy Ayunda, Sulaiman mengaku disekap selama 30 hari. Saat itu, dia mengaku dipukuli di bagian leher, dada dan kepala. Lebih lanjut, dia dipukuli dengan tangan dan juga alat. Sulaiman menerima pukulan-pukulan tersebut dalam keadaan mata tertutup.
“Kejadian itu pada tanggal 11 Februari 2021. Karena saya sudah linglung, karena waktu itu ada pemukulan di bagian leher, dada sama kepala saya. Sekarang saya merasakan, dari jam 2 siang sampai mala mini, terasa pusing saja kepala. Menggunakan tangan kosong dan pakai alat, tapi nggak tahu alat apa. Karena posisi mata saya kan ditutup,” ungkap Sulaiman dikutip dari detik.com.