Kemenangan 3-1 Liverpool atas Crystal Palace dalam laga lanjutan pekan ke-23 Liga Inggris hari Minggu (23/1) malam lalu ternyata berujung perdebatan panjang. Liverpool dinilai tidak seharusnya meraih kemenangan usai dua golnya ke gawang Palace yang dikawal Vincent Guaita dianggap kontroversial. Gol-gol tersebut antara lain tembakan Alex Oxlade-Chamberlain yang harusnya dibatalkan karena offside serta penalti Fabinho yang tidak seharusnya diberikan.
Adalah mantan wasit papan atas Inggris, Mark Clattenburg yang terang-terangan menilai buruknya keputusan wasit Kevin Friend di laga tersebut. Dalam sebuah kolomnya di Daily Mail, wasit yang pernah memimpin di Laga Final Liga Champions dan Final Piala Eropa 2016 ini mengatakan gol kedua Liverpool seharusnya dinyatakan offside dan VAR semestinya melakukan intervensi atas gol tersebut.
"Firmino melompat dan membuat usaha menyambut umpan silang itu. Jika ia tidak ada di sana, bek Palace Tyrick Mitchell bisa menghalau bola dengan sundulan jadi si striker Liverpool menganggu permainan. Pada prosesnya, bola sampai ke Alex Oxlade-Chamberlain, yang mencetak gol. VAR semestinya melakukan intervensi," ujar Clattenburg di Daily Mail seperti dikutip dari detiksport.
Sementara itu sebaliknya untuk gol ketiga dari titik putih Liverpool, Clattenburg justru mempertanyakan mengapa harus melibatkan VAR karena sebelumnya keputusan Kevin Friend untuk tidak memberikan penalti sudah tepat.
"Ketika Diogo Jota mengirim bola melewati Vicente Guaita, ia bergerak ke arah kiper dan menjadi penyebab terjadinya senggolan. Aku tidak paham kenapa Craig Pawson terlibat dengan VAR. Jelas tak ada kesalahan dari (keputusan) Friend. Wasit melihat insiden itu dan tidak menganggapnya sebuah pelanggaran."
"Setelah harus melihat monitor di tepi lapangan, Friend sayangnya tidak mendukung keputusan awalnya sendiri untuk menegaskan bahwa itu sudah benar," tegas wasit yang pensiun di tahun 2017 itu.
Sebelumnya seusai laga, manajer Palace Patrick Vieira juga mengutuk keputusan Friend yang memberikan penalti pada Liverpool. Legenda Arsenal itu benar-benar tidak habis pikir mengapa pelanggaran seperti itu harus berujung penalti.
"Saya benar-benar frustrasi dengan keputusan itu. Saya telah melihatnya berkali-kali, tidak pernah ada penalti seperti itu. Ketika kami mencetak gol, permainan ada di sana untuk kami coba dapatkan hasil imbang, tapi wasit membunuh kami hari ini," ujar Patrick Vieira.
Laga Crystal Palace kontra Liverpool memang berlangsung cukup seru dan menegangkan khususnya bagi The Reds pada babak kedua. Sempat unggul dua gol, Odsone Edouard sempat membuat tuan rumah membalikkan satu gol dan sejak itu menguasai laga bahkan mendapatkan sejumlah peluang emas untuk mencetak gol penyama. Namun pada akhirnya, sebuah hadiah penalti di ujung laga mengakhiri perlawanan keras Crystal Palace yang sekaligus membuat posisi skuat Jurgen Klopp kini mendekati Manchester City di puncak klasemen sementara Liga Inggris. (Ridho)