Diprediksi bakal menjadi bintang masa depan ketika menjalani debutnya bersama Tim Senior Manchester United di usia 17 tahun, nasib Mason Greenwood kini berubah drastis. Pemain jebolan akademi MU itu kini mungkin tengah melalui saat yang paling rendah dalam hidupnya. Masih berusia 20 tahun, seharusnya memiliki masa depan sepakbola yang cerah namun kasus kekerasan dan pemerkosaan menjeratnya dan membuat segala yang ia telah raih hilang satu persatu.
Setelah resmi ditahan oleh pihak Kepolisian Manchester hari Minggu (31/1) lalu, Mason Greenwood langsung dibekukkan statusnya sebagai pemain United. Pihak klub dengan tegas telah mengeluarkan pernyataan yang menyebut hingga status hukumnya jelas, maka Greenwood tidak akan diizinkan kembali berkostum United. Tidak hanya sampai di situ, toko resmi merchandise klub juga telah menghilangkan segala hal berkaitan dengan Greenwood di Megastore. Rekan-rekan setimnya di United juga satu-persatu telah meng-unfollow nya di akun Instagram sebagai bentuk bahwa kini tidak ada satupun teman yang mendukungnya.
Sementara itu selain ditangguhkan oleh pihak klub, Mason Greenwood kini juga harus bersiap ditinggalkan oleh para sponsornya. Setelah appareal Nike, berturut-turut beberapa brand yang berhubungan dengan Greenwood mulai meninggalkannya salah satunya dari pihak EA Sports. EA yang merupakan perusahaan yang membuat game FIFA 22, secara resmi telah mengumumkan mereka sudah menghilangkan nama Mason Greenwood di dalam game sepakbola paling populer di dunia itu.
“Mason Greenwood telah dihapus dari skuat aktif di FIFA 22 dan juga telah ditangguhkan kemunculannya di FIFA Ultimate Team (FUT) dan Ultimate Draft,” ujar pernyataan resmi dari EA Sports.
Sedangkan pada hari Rabu (2/2) dini hari WIB tadi, Kepolisian Manchester kembali mengeluarkan sebuah pernyataan terbaru soal nasib Greenwood. Pihak Kepolisian menyebut telah memberikan waktu tambahan untuk pihak penyidik, untuk berbicara dengan tersangka yang diperkirakan adalah Mason Greenwood. Bahkan dalam pernyataannya, Greenwood diduga terlibat dalam dua kasus sekaligus yaitu penyerangan seksual dan ancaman pembunuhan.
"Detektif telah diberikan waktu tambahan lebih lanjut untuk berbicara dengan seorang pria berusia 20-an yang ditangkap karena dicurigai melakukan pemerkosaan dan penyerangan terhadap seorang wanita. Tersangka ditahan di tahanan pada Minggu (30 Januari) sore setelah kami mengetahui gambar dan video media sosial online yang diposting oleh seorang wanita yang melaporkan insiden kekerasan fisik. Dia terus diperiksa setelah hakim mengizinkan perpanjangan hingga besok (Rabu 2 Februari). Menyusul penyelidikan sejauh ini, dia telah ditangkap lebih lanjut atas dugaan penyerangan seksual dan ancaman pembunuhan," tulis pernyataan resmi Kepolisian Manchester seperti dikutip dari SkySports.
Setelah pernyataan resmi Kepolisian tersebut, Manchester United pun lagi-lagi mengeluarkan pernyataan tambahan lainnya yang semakin menguatkan posisi Greenwood saat ini yang tidak akan kembali hingga kasusnya beres.
“Manchester United mengulangi kecaman kerasnya terhadap kekerasan dalam bentuk apa pun. Seperti yang telah dikomunikasikan sebelumnya, Mason Greenwood tidak akan berlatih dengan, atau bermain untuk klub sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tegas pihak Manchester United. (Ridho)