Untuk pertama kalinya dalam 16 tahun terakhir, nama Lionel Andres Messi tidak tercantum di daftar pemain skuat utama FC Barcelona. Padahal semenjak menjalani debutnya di LaLiga pada tahun 2004, kemudian menandatangani kontrak bersama tim utama El Barca di akhir musim 2004/2005 saat masih berusia 18 tahun, nama Messi tidak pernah absen mengisi tim utama Barca. Perannya bahkan seolah tak tergantikan, terbukti trofi demi trofi tak pernah berhenti menghampiri Barcelona yang sebagian besarnya didapat karena faktor keberadaan Messi di sana.
Namun musim ini, semuanya seolah berubah bagi Barcelona. Buruknya manajemen mengelola gaji para pemain yang membuat LaLiga meminta Barca mengurangi total gaji pemain menjadi 70 persen dari jumlah saat ini. Hal itu menjadi awal dari berakhirnya kebersamaan Messi dengan Barca. Meski sang peraih enam Ballon d’Or ini menyatakan telah setuju mengurangi gajinya hingga 50 persen, pada akhirnya Barca harus memutuskan untuk melepas Messi karena total gaji yang masih melebihi batas maksimal yang ditentukan LaLiga.
Lalu, bisa apa Barcelona tanpa Messi?
----------
Video Rekomendasi: Mono Stereo Bawakan Lagu Adele Versi Elektrik
----------
Belajar dari kehilangan sang pemain andalan yang pernah dialami Manchester United dan Real Madrid ketika ditinggal Cristiano Ronaldo, kedua tim raksasa tersebut memang sempat mengalami pasang surut dan kesulitan bersaing di papan atas liga. Bahkan semenjak ditinggal Ronaldo, MU tercatat belum pernah lagi menjadi juara Liga Champions. Baik Manchester United dan Real Madrid pada akhirnya kehilangan gelar juara Liga domestik di musim perdana mereka tanpa Ronaldo sebelum kemudian kembali menjadi juara satu musim kemudian. Hal tersebut, bukan tidak mungkin dialami Barcelona "versi baru" musim ini yang minus kehadiran Messi.
El Barca sebenarnya menjalani pra musim yang cukup bagus. Terakhir, dengan skuat utama terbaru mereka yang mengandalkan kuartet Memphis Depay, Yusuf Demir, Antoine Griezmann dan Martin Braithwaite di lini depan, Barca tampil begitu dominan dan sukses menghajar Juventus 3-0 di laga Joan Gamper Trophy. Permainan skuat Ronald Koeman pun lebih penuh kreasi, tidak lagi melulu harus memulai serangan dari sosok Messi. Sejumlah pemain utama seperti Frankie De Jong, Marc Andre Ter-Stegen hingga Ansu Fati juga belum memperkuat tim di laga tersebut, yang berarti Barca bisa saja lebih mengerikan jika semua pemain intinya tampil.
Tapi sosok Messi bukanlah pemain biasa yang perannya bisa digantikan atau dihilangkan begitu saja. Memang, Barcelona tampak lebih kreatif dengan permainan yang lebih mengalir tanpa kehadiran Messi di laga kontra Juventus, tapi mereka juga tentu tidak bisa lupa bagaimana Messi sering kali menjadi game changer jika tim tengah buntu.
Ketergantungan tim pada sosok La Pulga tentu tidak bisa langsung hilang begitu saja. Terbukti lima musim terakhir secara beruntun, Messi selalu keluar sebagai pencetak gol terbanyak di LaLiga. Dan secara keseluruhan, Messi total sudah mencetak 672 gol untuk Barcelona di seluruh kompetisi, 36 kali mencetak hat-trick plus 26 gol di laga El Clasico, yang semakin menegaskan betapa pentingnya peran Sang Messiah bagi skuat Barca.
Pada akhirnya, Ronald Koeman jelas bukan pelatih kemarin sore yang tidak punya rencana cadangan jika timnya harus bermain tanpa Messi. Kedatangan Eric Garcia, Memphis Depay, Emerson Royal plus Sergio Aguero di bursa transfer musim panas ini tentu akan menjadi tambahan berharga bagi Barca. Skuat El Barca juga makin lengkap dengan masih bertahannya nama-nama seperti Coutinho, Antoinne Griezmann, Ousmane Dembele hingga Ansu Fati.
Barcelona mungkin akan butuh adaptasi di awal musim namun pada akhirnya racikan strategi Koeman akan semakin variatif dengan begitu banyaknya pilihan pemain yang ia miliki di skuatnya. Jika dulu calon lawan akan selalu memperhatian Messi dan mengawalnya demi menahan gempuran dari Barcelona, kini tentu saja tim-tim lain harus kembali menebak strategi dan cara bermain seperti apa yang akan ditampilkan Koeman.
Setiap posisi memiliki opsi pemain, dan dengan fakta inilah Barcelona tetap pantas menjadi pesaing utama duo Madrid, Real dan Atletico dalam memperebutkan gelar juara LaLiga sekaligus tim unggulan di Liga Champions. Dan bukan tidak mungkin, jika Barcelona bisa cepat beradaptasi dengan kehilangan Messi mereka akan kembali keluar sebagai juara LaLiga setelah dua musim terakhir direbut Real Madrid dan Atletico Madrid. (Ridho)
Prediksi posisi akhir: Posisi 3.
Cuplikan pertandingan Barcelona vs Juventus