Ligue 1 Rusuh, Pemerintah Prancis Jengah - TrueID

Ligue 1 Rusuh, Pemerintah Prancis Jengah

TrueID IndonesiaNovember 23, 2021

Sepakbola Prancis musim ini dilanda beragam masalah kerusuhan suporter. Hal ini memperburuk citra Ligue 1. Baru-baru ini laga antara Lyon dan Marseille harus dibatalkan karena kerusuhan penonton. Komisi disiplin Liga Prancis (LFP) mengatakan bahwa Lyon akan menjalankan laga kandang tanpa penonton di Ligue 1 sampai ada keputusan mengenai investigasi insiden lawan Marseille.

null

Sumber foto: Twitter resmi Marseille (https://twitter.com/OM_English)

Duel Lyon melawan Marseille diwarnai insiden ketika laga baru berjalan lima menit. Bintang Marseille, Dimitri Payet, terkapar akibat terkena lemparan botol dari penonton saat ingin mengambil tendangan pojok. Wasit dengan sigap mengirim kedua tim kembali ke ruang ganti. Setelah nyaris dua jam situasi tak pasti, laga Lyon vs Marseille pun akhirnya ditunda. 

Payet absen dari latihan dan menurut situs RMC Sport, Marseille akan melakukan gugatan atas insiden tersebut. Penyiar di stadion sebelumnya mengatakan bahwa laga akan dilanjutkan usai keputusan dari otoritas Lyon. Tindakan itu dikritik oleh LFP untuk melakukan pertemuan darurat, yang mengakibatkan Lyon harus bermain tanpa penonton sampai keputusan lebih lanjut.

“Mereka harus mencapai kesepakatan, masalah seperti ini adalah masalah yang harus diselesaikan oleh liga. Semua harus mengerti ini adalah kelangsungan sepakbola Prancis yang dipertaruhkan,” ujar Menteri oleh raga Prancis Roxana Maracineanu kepada radio France Info.

Ligue 1 memiliki sejumlah masalah kerusuhan fans musim ini. Nice sebelumnya dikurangi dua poin, salah satu pemainnya dihukum setelah insiden serius saat melawan Marseille saat beberapa pemain berhadapan dengan fans lawan yang melempari mereka dan masuk kelapangan.

Derby utara antara Lens dan Lille juga terjadi kerusuhan pada bulan September, saat babak kedua ditunda usai fans rival melempari objek sebelum masuk kelapangan, yang harus melibatkan polisi anti huru-hara. Hal serupa juga terjadi di Montpellier, Angers, Marseille dan St Etienne.

“Kita tidak dapat membiarkan penyiar yang sudah membeli hak televisi untuk berbicara lebih dari sejam tanpa mengetahui apabila laga akan dilanjutkan atau tidak, ini adalah dunia di mana jutaan Euro dipertaruhkan.Kami sudah berusaha membantu dunia sepakbola saat krisis Kesehatan untuk mengijinkan penonton kembali ke stadion, kami tidak bisa membiarkan hal seperti ini terjadi,” tambahnya. (Chad)

undefined

Baca Selengkapnya
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...