Jadi Runner Up Lagi di Piala AFF, Apa Selanjutnya untuk Indonesia? - TrueID

Jadi Runner Up Lagi di Piala AFF, Apa Selanjutnya untuk Indonesia?

TrueID IndonesiaJanuary 3, 2022

Tim Nasional Indonesia akhirnya harus puas mengakhiri Piala AFF 2020 dengan kembali menjadi runner up, untuk yang keenam kalinya sepanjang sejarah digelarnya turnamen ini. Sempat menumbuhkan harapan usai sejumlah penampilan heroik dan luar biasa dari para pemain di sepanjang turnamen, pada akhirnya Indonesia tetap harus mengakui keunggulan Thailand yang di atas lapangan memang terlihat satu tingkat di atas anak-anak muda Indonesia. Setelah lagi-lagi hanya menjadi runner up AFF Cup, lalu apa selanjutnya untuk Indonesia?

null

Sumber Foto: Website Official AFF Suzuki Cup (affsuzukicup.com)

Harus diakui, sebenarnya keberhasilan Timnas Indonesia di gelaran AFF kali ini melaju ke Final sudah jauh melebihi ekspektasi. Masih teringat, ketika Shin Tae-Yong resmi mengumumkan skuatnya untuk AFF Cup 2020 banyak suara-suara yang meragukan tim ini akan bisa lolos dari fase grup. Diisi hampir sebagian besar pemain berusia di bawah 23 tahun, tidak ada satupun yang mengunggulkan Indonesia. Tidak hanya dari dalam negeri, pundit sepakbola Asia Tenggara bahkan sempat menyatakan Indonesia tidak akan bisa melewati Vietnam dan Malaysia yang lebih diunggulkan untuk lolos ke Semifinal dari Grup B.

Tapi pada akhirnya semua prediksi tersebut berhasil dibalikkan oleh skuat muda Garuda. Tidak hanya lolos ke Semifinal, Indonesia bahkan keluar sebagai juara Grup B usai menahan imbang Vietnam dan menghajar Malaysia di laga terakhir dengan skor telak 4-1. Tidak sampai di situ, Indonesia juga kemudian sukses melaju ke final dengan mengalahkan tuan rumah Singapura. Dan yang kemudian menjadi perbincangan publik pecinta sepakbola di Asean adalah tentu saja, keberhasilan tersebut didapat dengan cara bermain yang luar biasa, dominasi penuh atas Malaysia dan Singapura meski skuat ini diisi para pemain muda.

Dengan skuat muda, tentu saja masa depan Timnas Indonesia seharusnya sangat cerah. Namun para pecinta sepakbola Indonesia tidak boleh melupakan, bahwa ini bukan kali pertama para pemain muda bersinar di sebuah turnamen. Kita pasti masih ingat bagaimana luar biasanya skuat Timnas U-19 di tahun 2013 lalu, yang dengan permainan indahnya mengakhiri puasa gelar Indonesia di ajang internasional sepakbola. Tapi pada akhirnya, skuat hebat tersebut kini nyaris tidak tersisa satupun dan hanya tinggal Evan Dimas yang masih berada di dalam skuat Timnas itupun lebih sering sebagai pemain cadangan saja.

Indonesia memang tidak pernah kehabisan bakat-bakat mudanya, namun pada akhirnya satu per satu menghilang. Banyak yang mengatakan, tidak idealnya kompetisi dan buruknya pembinaan usia muda menjadi penyebab anak-anak muda Indonesia ini hanya seperti ‘numpang lewat’ lalu kemudian tenggelam dan tak terlihat lagi kontribusinya untuk Timnas. Tentu saja hal tersebut tidak boleh lagi terjadi dengan skuat Indonesia saat ini. Beruntungnya, Indonesia kini memiliki arsitek sekelas Shin Tae-Yong. Pelatih kelas dunia yang pernah menjadi juara Liga Champions Asia dan menukangi Timnas Korea Selatan di ajang sekelas Piala Dunia. 

Shin Tae-yong blak-blakan menyatakan, para pemain ini seharusnya keluar dari zona nyamannya dan bermain di klub luar negeri demi mengembangkan karirnya. Dengan bermain di luar negeri, tidak hanya positif untuk perkembangan si pemain tapi tentu juga untuk kualitas Timnas nantinya. Dengan sebelumnya ia pernah merekomendasikan Asnawi Mangkualam ke Ansan Greeners, bukan tidak mungkin sejumlah anak asuhnya di Timnas juga bakal segera ditawarkan ke klub-klub Korea Selatan dengan modal koneksi yang ia miliki. Nama-nama seperti Alfreanda Dewangga, Pratama Arhan, Rizky Ridho, Ricky Kambuaya seharusnya bisa mendapatkan kesempatan itu.

Pada akhirnya, nasib para pemain muda di Timnas AFF Cup 2020 dan pemain Indonesia potensial lainnya juga bergantung pada bagaimana otoritas sepakbola tertinggi di negara ini, PSSI mengelola kompetisi domestik. Jika kemudian para pemain hebat ini belum bisa ke luar negeri, maka PSSI wajib membenahi segala hal untuk urusan kompetisi demi menghasilkan pemain-pemain yang lebih berkualitas. Terutama tentu saja soal pembinaan usia muda, kompetisi berjenjang tingkat usia yang menjadi cikal bakal skuat Indonesia di masa depan.

Di hadapan kita saat ini, akan ada begitu banyak turnamen dan pertandingan untuk Timnas di sepanjang 2022 dari Piala AFF U-22, Kualifikasi Piala Asia, SEA Games hingga kembali Piala AFF akhir tahun ini. Masih ada cukup waktu untuk membenahi kompetisi sambil menjaga anak-anak muda di skuat Indonesia maupun yang begitu potensial di luar sana. Eforia saat ini karena melihat Timnas Indonesia bermain luar biasa boleh saja namun kini sudah saatnya kembali ke kenyataan, melakukan perbaikan dan perubahan atau lagi-lagi menjadi dejavu, para pemain potensial ini tak berkembang, layu lalu menghilang begitu saja seperti senior-senior mereka. (Ridho)

undefined

Baca Selengkapnya
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...