Turnamen paling bergengsi antar negara-negara Asia Tenggara, Piala AFF 2020 akan segera dimulai. Hanya dalam hitungan hari, 10 negara akan memperebutkan trofi yang menjadi penanda sang raja sepakbola Asean. Seluruh tim sudah mempersiapkan diri semaksimal mungkin, dan dengan melihat perkembangan negara-negara peserta belakangan tampaknya adil untuk dikatakan bahwa AFF Cup edisi kali ini menjanjikan laga-laga yang lebih ketat dan semakin sulit untuk diprediksi.
Di Grup A misalnya. Meski Thailand tetap diunggulkan untuk bisa keluar sebagai juara grup, ancaman tiga negara lainnya yaitu Myanmar, Singapura dan Filipina tidak bisa dianggap remeh. Filipina tampaknya tetap akan menjadi yang paling diunggulkan untuk lolos ke semifinal mendampingi Thailand, meski bukan tidak mungkin akan mengalahkan Tim Gajah Putih dan malah finish sebagai juara Grup.
Thailand belakangan memiliki rekor pertandingan yang cukup buruk. Di sepanjang 2021 saja mereka tidak pernah sekalipun meraih kemenangan: kalah dari Oman (2-1), Uni Emirat Arab (3-1) dan Malaysia (1-0) serta dua kali imbang saat menghadapi Tajikistan (2-2) dan Indonesia (2-2).
Dengan rentetan hasil tersebut itu, Federasi Sepakbola Thailand sampai harus memecat pelatih kepala asal Jepang, Akira Nishino dan menggantikannya dengan Alexandre ‘Mano’ Polking demi menunjukkan keseriusan Thailand untuk menghadapi AFF Cup 2021. Dengan Polking yang kini menukangi tim dan sudah akrab dengan sepakbola Thailand karena sebelumnya berpengalaman melatih klub-klub di Thai League seperti Bangkok United, Army United dan Suphanburi, Thailand tampaknya akan kembali tampil seperti seharusnya dan finish di puncak klasemen Grup A.
Sementara persaingan ketat menuju runner up akan sangat menarik untuk dinantikan. Melihat performa Myanmar saat digebuk Indonesia di laga persahabatan, nampaknya akan sangat sulit bagi negara yang tengah berkonflik ini untuk lolos dari grup. Filipina yang masih akan mengandalkan pemain-pemain naturalisasi serta Singapura yang saat ini punya anak-anak muda potensial seperti trio Fandi (Ikhsan, Irfan dan Ilhan) dan Farris Ramli tampaknya berpotensi untuk lolos ke empat besar meski sepertinya Filipina akan lebih sedikit diunggulkan.
Sementara itu dari Grup B, Vietnam diunggulkan akan melaju mulus ke empat besar. Bermodalkan kepercayaan diri tinggi karena datang sebagai juara bertahan, menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang tampil di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia serta memiliki ranking FIFA tertinggi diantara negara Asean lainnya, rasanya sudah cukup untuk menggambarkan betapa Vietnam akan mendominasi grup ini. Persaingan seru justru akan terjadi di perebutan tim pendamping The Golden Star, yaitu antara Malaysia dan Indonesia.
Malaysia dan Indonesia telah lama menjadi rival abadi di kawasan Asia Tenggara. Persaingan seru di dalam dan luar lapangan serta intrik-intriknya selalu menjadi perbincangan menarik setiap kedua negara serumpun ini bertemu. Tim Harimau Malaya sendiri datang ke Piala AFF ini dengan kekuatan penuh, dan tambahan pemain yang mengerikan karena dipastikan akan diperkuat lima pemain naturalisasi sekaligus dengan rincian, dua pemain hasil naturalisasi yaitu Giulherme de Paula dan Mohammadou Sumareh serta tiga pemain keturunan Quentin Cheng, Dion Cools dan Junior Eldstal.
Cools menjadi perbincangan karena pemain yang berposisi di sisi kanan tersebut saat ini memperkuat klub Denmark, FC Midtjylland. Dengan pengalaman bermain di Eropa, jelas Cools akan menjadi sosok yang harus benar-benar diperhatikan lawan karena tentu memiliki kemampuan lebih tinggi dari pemain Asia Tenggara lainnya. Selain itu Malaysia juga akan diperkuat striker mudanya yang memperkuat klub divisi utama Liga Belgia KV Kortrijk yaitu Luqman Hakim. Dengan susunan skuat yang seperti ini, tentu saja tim asuhan Tan Cheng Hoe patut diunggulkan.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Bermodalkan skuat muda, Tim Garuda pun juga tidak bisa dianggap sebelah mata. Meski beberapa negara saat ini tidak memandang Indonesia sebagai lawan tangguh sebagai buntut hancur leburnya hasil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu, tim asuhan Shin Tae-yong ini punya potensi mengejutkan. Anak-anak muda Indonesia yang saat ini berada di skuat tampak bermain semakin matang.
Ditambah bisa diperkuat dua pemain yang kini bermain di Eropa yaitu Egy Maulana Vikri serta Elkan Baggott menjadi amunisi yang penting bagi Timnas Merah Putih. Jika Indonesia bisa bermain konsisten seperti saat di dua laga uji coba terakhirnya ketika menang atas Myanmar dan Antalyaspor, bukan tidak mungkin Indonesia lah yang lolos ke semifinal bersama Vietnam. (Ridho)