Tidak ada satupun mungkin yang akan menyangka, Roberto Mancini yang resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Italia sejak Mei 2018 lalu akan berhasil membawa Gli Azzurri sejauh ini. Maklum saja pada saat ia menempati posisi pelatih Italia, negara tiga kali juara dunia itu sedang dalam keadaan yang sangat terpuruk. Italia gagal lolos ke Piala Dunia Rusia 2018 dan kecintaan para penggemar sepakbola di negara Pizza tersebut pada Timnasnya juga sedang rendah-rendahnya.
Awalnya, kedatangan Mancini pun tidak disambut dengan antusias oleh masyarakat Italia. Bahkan beberapa pihak mempertanyakan keputusannya yang merombak seluruh skuat, meninggalkan nama-nama besar macam Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli hingga Danielle De Rossi dan lebih memilih memberikan caps pada anak-anak muda macam Sandro Tonalli atau Nicollo Zaniollo.
Keputusan Mancini ternyata sangat tepat. Sejak September 2018, tercatat Italia di bawah asuhannya belum pernah merasakan kekalahan satu kalipun dan total kini sudah 32 laga tak terkalahkan (hingga pertandingan kontra Belgia di perempat final Euro 2020). Mancini merubah wajah sepakbola Italia, yang awalnya terkenal dengan Catenaccio atau pertahanan grendelnya menjadi tim dengan permainan yang sangat atraktif namun tetap kokoh dalam pertahanan.
----------
Video Rekomendasi: Seru-seruan bareng Vincent dan Desta di Tonight Show
----------
Tercatat, usai gol Lorenzo Insigne ke gawang Belgia, Italia kini sudah mengemas 11 gol di Euro 2020 atau jumlah gol terbanyak yang pernah dicetak Azzurri sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di turnamen antara negara Eropa tersebut. Italia juga baru kebobolan dua gol saja, itupun satu gol diantaranya dicetak lewat titik putih yang berarti Mancini tidak melupakan identitas Italia sebagai tim yang dikenal dengan pertahanan tangguh.
Mancini hampir selalu mengandalkan formasi 4-3-3 yang menjadi favoritnya dengan menempatkan Insigne, Immobile dan Berrardi di depan ditopang trio Jorginho, Barella dan Verratti di lini tengah. Duet veteran masih diandalkan di jantung pertahanan yaitu Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini, dan membuat Gianluigi Donnarumma semakin nyaman di bawah mistar gawang.
Kehebatan Mancini tentu saja akan diuji di fase-fase akhir Euro 2020 ini. Setelah sukses melewati hadangan tim peringkat 1 FIFA Belgia, Italia selanjutnya akan menghadapi Spanyol yang belakangan juga tampil sangat konsisten dengan belum terkalahkan di sepanjang Piala Eropa 2020.
Euro kali ini akan menjadi pembuktian kehebatan Mancini, karena pada akhirnya orang akan menilai kesuksesan dirinya tidak hanya pada faktor permainan dan sejumlah rekor luar biasa yang pernah ia raih saja tapi apakah ia berhasil memberikan trofi yang bisa menghapus dahaga para pecinta Timnas Italia.
Tonton cuplikan gol-gol keren Lorenzo Insigne bersama Napoli di ajang Serie A