Inter Milan berada dalam situasi yang pelik setelah berhasil mematahkan dominasi Juventus dengan meraih Scudetto musim 2020-21. Tak lama setelah juara, Antonio Conte angkat kaki setelah berselisih paham dengan pemilik klub. Tidak hanya itu, Nerazzurri juga sedang dalam krisis finansial dan harus melepas sejumlah pemain bintang.
Achraf Hakimi dilepas dengan harga 60 juta Euro ke PSG, disusul oleh Romelu Lukaku yang baru saja gabung Chelsea dengan harga 115 Juta Euro. Kedua pemain tersebut memiliki peran penting saat meraih Scudetto. Mereka terlibat dalam 46 gol Inter di Serie A musim lalu, 52% dari total gol yang dicetak Inter.
Inter bergerak di bursa tranfer setelah kehilangan bintang mereka dengan mendatangkan Bomber AS Roma Edin Dzeko dan bek tersubur di Euro 2020 Denzel Dumfries dari PSV. Dzeko adalah penyerang yang cukup konsisten di Serie A dengan torehan 85 gol dalam 199 penampilan. Sementara Dumfries sama seperti Hakimi berposisi sebagai bek sayap yang suka membantu serangan, bersama PSV, pemain asal Belanda tersebut sudah mencetak 16 gol dan 20 dalam 228 laga.
Apabila ada pemain yang tidak akan dijual oleh Inter berapa pun tawarannya, itu adalah Nicolo Barella. Gelandang asal Italia tersebut kembali diandalkan La Beneamata musim ini. Barella adalah motor di lini tengah Inter. Peran yang dijalankan Barella bersama klub maupun timnas disebut sebagai seorang mezzala, yang mampu menciptakan peluang maupun melapis pertahanan.
-----------
Video Rekomendasi: Bawakan Lagu Batak Wilde Ones Gemparkan Panggung
-----------
Seorang mezzala secara aktif bekerja sama dengan penyerang atau bek sayap untuk menciptakan kombinasi aliran bola dan mengeksploitasi sisi pertahanan lawan. Alasan mengapa Nicolo Barella dipercaya dengan peran ini karena kemampuannya dalam membaca permainan serta menemukan posisi terbuka saat timnya mulai melancarkan serangan.
Saat Conte keluar, Inter memiliki dua kandidat, yaitu Massimilano Allegri yang pada saat itu belum bergabung dengan Juventus dan Simone Inzaghi. Mereka akhirnya memilih Inzaghi karena memiliki filosofi permainan dan taktik yang mirip dengan Conte, yaitu menggunakan pola 3-5-2 yang adaptif dengan situasi di lapangan.
Terpilihnya Inzaghi juga pas dengan kondisi Inter yang saat ini sedang mengalami krisis finansial, pelatih asal Italia tersebut berhasil mengubah Lazio menjadi salah satu tim yang bersaing memperebutkan empat besar dengan anggaran kecil. Ia juga memenangkan dua gelar, Piala Super Italia dan Copa Italia bersama Biancocelesti.
Sangat sulit bagi Inter untuk mempertahankan gelar musim ini, tapi bukan berarti tidak mungkin. Bursa transfer masih buka, apabila Inzaghi dapat mendatangkan pemain yang tepat dengan anggaran yang dimiliki Inter, maka mereka dapat bersaing dengan Juventus. (Chad)
Prediksi Posisi Akhir: Runner up.
Inter Milan luncurkan jersey baru untuk musim ini