Baik di mata sendiri belum tentu baik di mata orang lain. Itulah kalimat yang tepat menggambarkan kisah episode ketujuh “Banana Actually Season 1” yang menceritakan lika liku kisah cinta sang pakar kencan yang ternyata bernama Hana.
Tapi, sudut pandangnya bukan dari sang pakar melainkan dari kekasihnya. Jika menurut sang perempuan, caranya mengubah dirinya dari yang tadinya pasif menjadi agresif dianggap lebih atraktif, ternyata berbeda sudut pandang dari sang pria. Perubahan drastis sang pacar dari awalnya pemalu dan lugu, tiba-tiba berubah menjadi agresif dianggapnya aneh. Dia menyadari itu karena mereka sudah tinggal bersama.
Perubahan sang perempuan mulai dari cara berpakaian, ulahnya yang suka memindahkan perabotan hingga caranya yang berusaha membangunkan gairahnya ketika dirinya sedang lelah atau mengantuk. Tapi, sang pria kemudian menyadari betapa baiknya sang pacar dan dirinya justru yang merasa sebagai sosok yang aneh.
Episode terakhir saling berkesinambungan narasi antara dua pasangan. Sang pakar menceritakan betapa malunya ketika melakukan ciuman pertama padahal dirinya baru saja mencicipi sashimi dengan pasta merica merah bercampur cuka dan dia merasa tak percaya diri. Ya, sang pakar melakukan ciuman pertamanya dengan kekasihnya saat ini di depan sebuah kedai sushi dekat kampus mereka.
Sahabatnya, Bo-young, perempuan pada episode pertama “Banana Actually Season 1” juga ikutan menilik masa lalunya dengan sang kekasih. Mereka berdua menjalani hubungan yang sangat kikuk dan kaku di awal kisah mereka. Dua pasangan lainnya juga melakukan flashback lewat narasi. Namun, semua pengalaman itu justru mendekatkan masing-masing pasangan. (Tya)